*Cara PKS Memutuskan*
Yang tak mengenal PKS pasti melihat dan mempertanyakan setiap keputusan PKS,
karena cintanya kita kepada PKS, setiap langkah PKS selalu menjadi sorotan,
dan tak ingin PKS Salah langkah.
Terima kasih untuk kita yang tetap bersama PKS.
Tapi kita harus menyadari juga, PKS adalah kumpulan manusia2,
Bukan kumpulan malaikat yang selalu suci dari kesalahan,
Selama kita berinteraksi dengan manusia, siapkanlah ruang jiwa untuk menerima kesalahan jika ada yang salah, dan siapkan ruang maaf serta bersedia untuk mendengarkan penjelasan dari apa yang kita tanyakan.
Tak mudah memutuskan setiap permasalahan bangsa yang pelik,
banyak pertimbangan2 yang dilakukan,
penjelasan yang jelas, hanyalah bersumber dari sumber penjelas,
bukan dari media yang bisa saja memutarbalikan fakta yang sebenarnya.
Dalam mengambil keputusan2nya Majlis Syuro PKS melakukan pertimbangan berdasarkan Fiqih2 berikut :
- Fiqih nusus (yang bersumber dari Al Quran dan Hadits)
- Fiqih maslahat (pertimbangan maslahat)
- Fiqih muwazanat (memilih di antara pilihan yang tidak ideal dengan memilih pilihan yang berisiko paling ringan dan mengorbankan mafsadah atau pilihan yang berisiko lebih berat)
- Fiqih aulawiyat (Pengetahuan terhadap hukum syariat yang mesti didahulukan dari hukum lain, sesuai dengan derajatnya, dan sesuai pula dengan tuntutan kondisi)
- Fiqih ma'alat; (Pertimbangan kesan masyarakat ketika satu masalah diputuskan)
- Fiqih tawaquat; (Pertimbangan akibat yang ditimbulkan dari keputusan yang diambil)
- Fiqih waqi' (Pertimbangan tentang kondisi kekinian dan realitas kontemporer, baik secara internal (umat Islam) maupun eksternal (umat-umat non Islam))
- fiqih Dakwah (Pertimbangan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah dakwah sebagai acuan bagi para dai dalam bertindak, sekaligus koreksi atas banyaknya fenomena penyimpangan di jalan dakwah)
Sebelum melakukan Syura setiap anggota majlis Syura diharuskan melakukan peningkatan spritual (tilawah Qur'an dengan capaian tertentu, qiamullail, shoum Sunnah, memperbanyak dzikir).
99 Orang Majelis syuro merumuskan keputusannya dengan penuh perhitungan,
Kami sebagai Jundi (Prajurit) dengan segala keterbatasan keilmuan, hanya bisa mengikuti satu kaidah dalam berjama'ah,
yaitu, _La Islama illa bil jama'ah wala jama'ata illa bil imarah wala imarata illa biththa'ah._
"Tidak sempurna Islam tanpa jama'ah. Tidak sempurna jama'ah tanpa pemimpin. Dan tidak ada artinya pemimpin tanpa ketaatan," (Umar bin Khathab ra)
Dengar dan Ta'at adalah satu nikmat dari Allah yang patut kita syukuri dan jalani,
sebagaimana titah cinta-Nya kepada kita, sebagai penuntun dalam berjama'ah.
وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَـٰقَهُ ٱلَّذِى وَاثَقَكُم بِهِۦٓ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati". Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu). (Al-Ma'idah 5 : 7)
Politik bagi PKS adalah sarana untuk berjuang,
walaupun sementara banyak orang berpikir bahwa itu adalah tujuan.
Tugas PKS hanya menjelaskan dengan track record yang sudah ada selama ini,
maka bagi yang telah bersama PKS dan memahami cara kerja PKS, baik pemilu atau bahkan diluar pemilu pun tetap berkiprah membina masyarakat, mereka insyaAllah tetap berjuang disini, dirumah besar PKS.
Hanya kepada Allah, kami berserah,
PKS sebagai Partai Dakwah berserah terhadap taqdir yang telah Allah tetapkan, bahwa dakwah ini adalah milik Allah, Allah saja-lah yang menjaga.
Suatu saat nanti Allah akan membuka tabir kebenaran itu seluas-luasnya dan memenangkan Keadilan diatas kezholiman.
_Uhibbukum fillah_
*Ahmad Najib*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar