Mengorversi Teks Laporan
Judul di atas, ‘mengorversi teks laporan’, kata ‘mengorversi’
berasal dari kata dasar konversi. Tahukah makna ‘konversi’. Pada pelajaran
fisika mengenai satuan suhu, kalian mengenal
sekian derajat celcius sama dengan sekian derajat fahrenheit, sekian
derajat reamu, sekian derajat kelvin. Apa makna konversi? Carilah makna
tersebut dalam kamus.
Pernahkah kalian menonton kesenian rakyat, Wayang? Ada wayang
kulit dari daerah Jawa, ada wayang golek dari daerah Sunda. Atau pernahkan
kalian nonton lenong dari daerah Betawi? Itulah bentuk karya seniman berupa
drama. Wayang golek yang dialognya diucapkan oleh satu orang, yakni Ki Dalang
itu termasuk drama. Tahukah makna drama?
Bukalah buku paket pada halaman 31 bawah, halaman 32 atas,
pada TUGAS 5 MENGORNVERSI TEKS LAPORAN.
Pada sajian tulisan Tugas 5, kalian dipandu untuk menyusun
puisi berdasarkan laporan penelitian.
Lihatlah butir (2) Ubahlan laporan hasil penelitian kalian
menjadi sebuh puisi hasil observasi. Kalau kalian bingung, cermati kembali
puisi “Burung-Burung Enggang Bernyanyi Lagi.” Untuk tahap pemula, kalian boleh
meniru bentuk tersebut. Berlatihlah terus hingga kalian bisa.
Tegasnya kalian diminta membuat puisi berdasarkan laporan.
Laporan itu menggunakan bahasa apa adanya/denotasi,
sedangkan puisi menggunakan bahasa tersamar/konotasi. Kenali apa puisi itu?
Puisi itu menggunakan bahasa simbol atau lambang tersembunyi.
Coba tebak apa maksud puisi ini.
Ratusan tahun nusantara ini dalam cengkraman srigala
Ratusan tahun bangsa ini dalam dekaman adat menyiksa.
Pertanyaan: siapa yang dimaksud dengan ‘srigala” (jawaban
penjajah, Belanda) Negara manakah yang dimaksud dengan ‘nusantara’? (jawaban
Indonesia)
Itulah yang dimaksud dengan bahasa simbol atau lambang.
Puisi itu menggunakan pilihan kata dengan maksud yang tersembunyi.
Laporan adalah peristiwa nyata, dengan bahasa lugas, bahasa
apa adanya, bahasa denotasi. Lihatlah bagaimana penyair Taufik Ismail melihat
seorang bocah-siswa SMP- membawa karangan bunga ke kampus UI Jakarta saat
menyatakan belasungkawa atas tertembaknya mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim
yang tertembak saat demontrasi melawan penguasa presiden Soekarno. Tahun 1966
Indonesia sedang kacau, harga melambung tinggi, pembangunan hanya untuk pamer
dan gagah-gagahan, hingga rakyat sengsara, mahasiswa marah kepada pemerintah
dan melakukan demonstrasi mengingatkan pemerintahan (Soekarno). Peristiwa yang
diamati Taufik Ismail itu dituangkan dalam bentuk puisi. Untuk lebih lanjut
baca buku kumpulan puisi berjudul “Benteng” dan “Malu Aku Jadi Orang Indonesia”.
Atas peristiwa itu muncullah puisi karangan Taufik Ismail,
yang pernah kalian baca pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas empat Sekolah
Dasar.
Inilah puisi yang dimaksud
KARANGAN BUNGA
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Soreitu
‘Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi.’
1966
Puisi kedua
DEPAN SEKRETARIAT NEGARA
Setelah korban diusung
Tergesa-gesa
Ke luar jalanan
Kami semua menyanyi
‘Gugur Bunga’
Perlahan-lahan
Perajurit ini
Membuka baretnya
Airmata tak tertahan
Di puncak Gayatri
Menunduklah bendera
Di belakangnya segumpal awan.
1966
1.Cermati puisi itu! Ambillah pelajaran bagaimana penyair
memilih kata untuk disajikan dalam bentuk puisi. Cermati puisi yang ditulis
menggunakan baris khusus yang khas, yang unik, dan pilihan katanya penuh makna.
2.Setelah itu, pilih laporan saat kalian ikut upacara
bendera, melakukan kunjungan ke teman yang saki lalu tulislah berupa puisi
semau kalian susunannya, semau kalian pilihan bahasa yang penting mewakili
maksud hati dan ada kata yang disembunyikan maksudnya. Selamat mencoba menyusun
puisi.
3.Carilah puisi yang bercerita tentang keharuan Taufik
Ismail atas simpatinya seorang penjual buah rambutan kepada mahasiswa yang
sedang berdemontrasi. Temukan apa judulnya, dan bagaimana teks puisi itu?
Semangat belajar, kali ini ada Kakak dari STKIP Muhammadiyah
yang sedang praktik mengajar. Ikuti panduan yang diberikan, rencananya
menyampaikan materi Prosedur Kompleks