Selasa, 25 Agustus 2015

Berlatih menyusun kalimat menggunakan verba-nomina yang ditemukan



Menyusun Kalimat Verba - Nomina
Pengantar
Anda telah membaca buku paket halaman 9-12 yang membicarakan 1)Verba-nomina 2)sinonim-antonim 3)konjungsi
Sudahkah  siswa-siswa menyusun rangkuman yang telah dibaca?
Bagian manakah yang perlu pembahasan ulang atau pembahasan lebih dalam?
Pada halaman 11 ada kolom untuk diisi verba dan nomina dari kata dasar tertentu.
1.menyusun kalimat verba-nomina
kata dasar
verba
nomina
kelompok
(1)mengelompokkan
(2)
besar
(3)
(4)besaran
tumbuh
(5)
(6)pertumbuhan
umum
(7)mengumumkan
(8)
 Buatlah kalimat menggunakan  kata yang ada pada kolom tersebut (kolom verba dan kolom nomina)
contoh: bagi-membagi-bagian
Ibu wali kelas membagi dua kelompok siswa itu membersihkan kelas. Bagian pertama siswa putra untuk membersihkan bagian luar dan bagian kedua siswa puteri membersihkan bagian dalam kelas.
2.menentukan kata bersinonim-antonim
Perhatikan kalimat-kalimat berikut dengan tanda tertentu pada kata tertentu.
a)tentukan sinonim pada kata yang digarisbawahi
Tri Rismaharini adalah sosok (9)pemimpin yang dirindukan negeri ini. Betapa tidak, (10)ketika tidak sedikit pemimpin melupakan (11)janjinya pada rakyat, wali kota Surabaya itu justru pontang panting memperjuangkan nasib warganya. Pergi kerja pagi-pagi buta dan pulang larut malam, turun ke jalan, (12)menertibkan kemacetan lalulintas,ikut memadamkan kebakaran.Semuanya dia lakukan demi menyejahterakan rakyatnya.
b)tentukan antonim pada kata yang digarisbawahi
Tuan XX adalah sosok pemimpin yang (13)dirindukan negeri ini. Dia selalu (14)ingat janjinya pada rakyat saat merayunya untuk memilih dirinya.bahkan rajin menyapa  warganya. Menurut keterangan orang yang mengenalnya, dia (15)pulang larut malam, turun ke jalan, menertibkan kemacetan lalulintas,serta ikut (16)membangun perumahan warga. Semuanya dia lakukan demi (17)menyejahterakan rakyatnya.
3.mempergunakan konjungsi dalam kalimat
Berilah konjungsi pada bagian yang rumpang!
Agar mudah mengelompokkan benda yang ada, yang pertama sering disebut benda hidup(18) …..  yang kedua disebut benda mati. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai jantung, otak,(19)  . . . .  darah, (20) . . . . tumbuh-tumbuhan hidup memilikinya. Sementara itu keduanya digolongkan sebagai makhluk dalam arti ciptaan Tuhan.

Bekerja kelompok, gunakan fasilitas yang ada: perpustakaan, kamus, koran!
Selamat bekerja.

Sabtu, 22 Agustus 2015

Mengenal Ahmad Tohari, Masalah sosial diangkat dalam sastra

Pengantar
Tulisan yang dimuat pada blog beberapa waktu yang lalu menampilkan karya Ahmad Tohari, yakni cerita pendek Wangon Jatilawang. Sudah pernah membacanya? Berkisah tentang seorang yang menderita keterbelakangan mental tetapi sadar akan kewajiban seorang muslim yang harus berpuasa pada bulan Ramadhan. Dia seolah-olah minta keringanan atas kewajiban ini. Bagaimana kisahnya? Bacalah cerpen tersebut pada edisi  yang lalu.

Saat ini, disajikan tulisan mengenai sosok Ahmad Tohari dan sikapnya yang terungkap saat menerima penghargaan atas karya-karya yang dibuatnya. Ada dua teks yang disajikan berupa berita. Melalui tulisan ini diharapkan kita bisa lebih dekat mengenal sosok sastrawan ini, dan juga mendorong untuk mau membaca karyanya. Saya - Agus Ahmad Hidayat - menganjurkan untuk membaca  novel karya beliau yang berjudul "Kubah" yang bercerita tentang kehidupan seseorang dengan benturan keyakinan, benturan kondisi sosial budaya yang dilatarbelakangi paham komunis di tanah air Indonesia. Sangat menarik untuk didiskusikan dengan berbagai sudut pandang peninjauan.

Kegiatan siswa
Buatlah ringkasan atau rangkuman, setelah membaca dua teks tersebut!

Isi sajian
Teks 1
Ahmad Tohari Sindir Ketidakpedulian Negara terhadap Sastra

TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan dan budayawan Ahmad Tohari mengeluhkan kurangnya perhatian negara terhadap dunia sastra. “Puluhan tahun saya berkarya di dunia sastra yang sepi ini, jarang sekali dunia saya ini mendapatkan perhatian dari para petinggi negara,” ujarnya saat menerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) 2015 di hadapan Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah tamu undangan PAB.

Sastrawan kelahiran Banyumas 67 tahun yang lalu tersebut menambahkan bahwa selama ini apresiasi terhadap dirinya dan dunia sastra Indonesia secara umum lebih banyak berasal dari luar negeri. Dunia sastra di Indonesia, menurut dia, masih belum diminati bangsanya sendiri. “Tingkat baca karya sastra masyarakat Indonesia baru sekitar 7 persen,” katanya.

Ahmad Tohari menjelaskan bahwa para sastrawan maupun pembaca karya sastra adalah orang-orang yang perasa dan peka terhadap kondisi di sekitarnya. Karena itu, kata dia, keberadaan mereka penting untuk diperbanyak di masyarakat. “Indonesia sudah memiliki banyak manusia yang cerdas dan terampil, tapi masih kekurangan manusia yang perasa dan sensitif,” tuturnya.

Ahmad Tohari menerima Penghargaan Achmad Bakrie pada bidang kesusastraan karena dia dianggap sebagai tokoh yang memperkokoh tradisi sastra realisme di Indonesia. Dia dipandang piawai mengolah inspirasi dari kehidupan di sekitarnya serta peka terhadap masalah sosio-kultural masyarakat pedesaan.

Penghargaan Achmad Bakrie diberikan oleh Yayasan Achmad Bakrie kepada para tokoh terbaik bangsa yang dinilai telah memberikan sumbangan besar dan berharga bagi pembangunan nasional.

Tahun ini, PAB memberikan penghargaan kepada Azyumardi Azra, bidang ilmu sosial; Ahmad Tohari, bidang kesusastraan; Tigor Silaban, bidang kedokteran/kesehatan; Suryadi Ismadji, bidang sains; Kaharuddin Djenod, bidang teknologi; dan Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan muda berprestasi. Hingga penyelenggaraan ke-13 pada tahun ini, PAB telah menganugerahkan 51 tokoh nasional dari berbagai latar belakang keilmuan.
sumber: Tempo co
Penulis: Raditya Pradipta

teks 2
Sastrawan Ahmad Tohari Sindir Ketua DPR

VIVA.co.id - Penerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XII 2015 dari Kesusateraan, Ahmad Tohari mengkritik lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang dinilai sering gaduh.

"Bapak Setya Novanto (Ketua DPR), kami butuh sastra, bukan cuma gaduh saja," ujar Ahmad Tohari, di acara PAB XII 2015, di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat malam, 21 Agustus 2015.

Dia menilai, bahwa lembaga negara kurang peduli kepada dunia sastra di Indonesia. Karena kurangnya dukungan dari pemerintah terutama soal anggaran kepada bidang sastra.

"Daripada menganggarkan yang gaduh, mending kasih ke sastra saja," paparnya.

Tohari menjelaskan, banyak orang yang pandai Indonesia, tapi yang kurang adalah perasa dan sensitif. "Berpolitik tanpa sensitifitas sehingga gaduh mulu," paparnya.

Mendengar sambutan dari Ahmad Tohari tersebut, Ketua DPR, Setya Novanto hanya tersenyum.

Tohari menegaskan, bahwa peminat dunia sastra saat ini sangat sedikit sekali, bahkan hanya tujuh persen warga negara Indonesia yang peduli sastra.

"Ini mengetuk pemerintah agar tidak mengabaikan sastra," ujarnya.

Kurang peduli

Dia menuturkan, bahwa tidak ada bangsa yang bisa maju tanpa ada dunia sastra. Selain itu, dengan sastra dapat menyeimbangkan antara otak kanan dan kiri.

"Kita butuh sastra, bukan gaduh. Karena sastra tidak hanya cerdas, tetapi punya sensitifitas. Pintar tanpa sensitifitas berbahaya," paparnya.

Oleh karena itu, Tohari mengajak semua warga negara Indonesia agar menghidupkan kembali dunia sastra yang selama ini jarang diminati masyarakat.

Lebih lanjut, Tohari menyayangkan pemerintah yang kurang memperhatikan keilmuan di bidang sastra.

"Kadang saya emosi, seharusnya pemerintah sadar, ini harus diperibaiki. Tentunya dengan cara pemerintah memborong buku-buku untuk dibagikan secara gratis ke sekolah-sekolah. Kan pemerintah duitnya banyak," ujar Tohari.

Tohari menilai, minat masyarakat membeli buku sangat kurang sekali, sehingga pemerintah harus memerikan solusi guna mendongkrak buku sastra.

"Tapi, berbeda dengan negara lain yang minat membeli buku sangat tinggi," paparnya.

Tohari menuturkan, bahwa dunia kesusastraan Indonesia sangat mundur sekali. Sebab, ketika zaman kolonial Belanda para pelajar diwajibkan membaca buku sastra.

"Setelah tahun 1951, membaca sastra tidak wajib lagi," ujarnya.

Dia menambahkan, bahwa kendala memajukan bidang keilmuan sastra sebetulnya adalah masalah sistem pendidikan yang tidak memberikan ruang bagi perkembangan sastra.

"Saya kira pemerintah mempunyai kesalahan dalam kebijakan. Karena itu, saya berani katakan itu," ungkapnya.

Dunia sastra sepi

Adapun, Tohari merupakan sastrawan Indonesia yang gelut menekuni bidang keilmuan di bidang kesusastraan dari tahun 1970.

Pria kelahiran 13 Juni 1948 ini dikenal sangat sederhana, berlatar belakang keluarga dari kalangan santri. Bahkan sangat tekun mendalami keilmuan sastra, meskipun hanya tinggal di pedesaan, Banyumas, Jawa Tengah.

Atas ketekunannya, Tohari menghasilkan berbagai buku dalam bidang kesusastraan dan berhasil mendapatkan penghargaan dari Acmad Bakrie Award bidang sastra.

"Saya berharap dengan penghargaan ini, dapat menginspirasi pihak lain, dan penulis muda," ujar Tohari.

Menurutnya, bahwa peminat dan mengembangkan dalam dunia sastra sangat minim sekali di Indonesia. Karena, perkembangan ilmu kesusastraan dianggap stagnan dan dianggap mundur.

"Ya sedang sepi dunia sastra," katanya.
sumber: Viva co id
penulis:  Siti Nuraisyah Dewi, Syaefullah

Kamis, 20 Agustus 2015

Gubernur DKI Jakarta kerahkan Satpol PP gusur warga Kampung Pulo (sebuah contoh Teks Laporan)


Gubernur DKI Jakarta gusur paksa warga Kampung Pulo Jakarta Timur
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan penggusuran paksa warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (20/8). Warga pun menolak penggusuran, namun Ahok mengerahkan ribuan aparat hinga terjadi bentrok yang menyebabkan 12 orang luka. Delapan korban warga Kampung Pulo, empat korban lainnya petugas keamanan.
Persoalan pemukiman kumuh dan penataan kota sebetulnya sudah dijanjikan oleh Jokowi-Ahok saat Pilgub. Dengan mimpi "Jakarta Baru" warga pemukiman kumuh dijanjikan akan diberikan hidup baru dengan penataan yang lebih baik tanpa penggusuran.

Berikut janji-janji manis untuk warga pemukiman kumuh:

(1) Jokowi menjanjikan tidak akan menggusur pemukiman kumuh
Jokowi menjanjikan tidak akan menggusur pemukiman kumuh bahkan mempermudah sertifikasi lahan untuk warga di perkampungan di Jakarta yang sudah menghuni lebih dari 20 tahun. "Kampung yang sudah dihuni lebih dari 20 tahun itu akan saya urus sertifikatnya, bercermin dari pengalaman di Solo," kata Joko Widodo saat mengunjungi warga di Jl Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Baru, Sabtu 15/9/2012).
Tak hanya itu, Jokowi juga berrjanji akan menata semua pemukiman kumuh yang ada di Jakarta. "Pemukiman kumuh tidak akan digusur tapi ditata, pembangunan kota di Jakarta 5 tahun ke depan harus tertata, jalanan kampungnya rapi, bisa diperbaiki, perkampungannya sehat jadi rumahnya juga sehat," ungkapnya.
(Sumber: GATRA "Mengawal Janji-janji Jokowi http://www.gatra.com/nusantara/jawa/18030-mengawal-janji-janji-jokowi)

(2) Ahok sudah setuju usulan warga Kampung Pulo, tapi dikhianati
"Warga (Kampung Pulo) sudah punya solusi dan konsep warga soal Kampung Pulo itu sudah dipresentasikan ke Ahok. Waktu itu, Ahok juga sudah setuju, tetapi tiba-tiba keputusannya berubah. Malah kirim petugas buat bongkar paksa," kata sosiolog Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Tamrin menilai, cara penggusuran di Kampung Pulo tidak manusiawi. Idealnya, penggusuran dilakukan ketika warga sudah menempati tempat tinggal yang baru. Faktanya, banyak warga yang belum menempati Rusun Jatinegara.
(Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/20/15500401/Wajar.Warga.Kampung.Pulo.Tolak.Penggusuran

(3) Akan Diberi Ganti Rugi
Tokoh Masyarakat Kampung Pulo, Eky Pitung mengatakan harapan warga begitu besar pada janji Jokowi tahun 2013. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berjanji, tanah bahkan kandang ayam akan diberikan ganti rugi relokasi.
(http://video.metrotvnews.com/play/2015/08/20/423058/warga-kampung-pulo-dulu-jokowi-janji-kandang-ayam-pun-diganti)

Kenyataan sekarang:
Ahok Tegaskan Tak Beri Warga Kampung Pulo Uang Ganti Rugi

Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur memilih mempertahankan rumahnya. Mereka tetap meminta ganti rugi atas penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI pada hari ini.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan memberikan ganti rugi pada warga. Sebab, sampai saat ini warga tidak bisa menunjukkan sertifikat kepemilikan tanah.
(http://news.liputan6.com/read/2297847/ahok-tegaskan-tak-beri-warga-kampung-pulo-uang-ganti-rugi)

Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka, Sandyawan Sumardi, mengatakan surat perintah pembongkaran yang dikeluarkan tidak sah karena hasil verifikasi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) menyatakan sebagian warga Kampung Pulo memiliki sertifikat tanah yang sah.

"Dasar hukum gugatannya karena kan mulai dari itu dianggap tanah ilegal, ternyata semua atau sebagain besar-lah, (warga Kampung Pulo) punya sertifikat. Dan ini sudah diserahkan ke Pemprov DKI, dan dibuktikan di BPN, itu sah. Jadi dasar untuk bongkar paksa tanpa ganti rugi itu yang tidak sah," kata Sandyawan kepada Kompas.com, Rabu (29/7/2015).

(http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/29/18251201/Ini.Alasan.Komunitas.Ciliwung.Merdeka.Gugat.Pemprov.DKI)

(4) Warga Kampung Pulo Ingin Rusunami Bukan Rusunawa
Warga ingin Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik) sehingga warga di Kelurahan Kampung Melayu yang digusur memiliki hak milik di bangunan itu, bukan Rusunawa (Rumah Susun SederhanaSewa).
Ketua RT 01 Kampung Pulo, Fatulah (38) mengaku, meski Pemprov DKI sudah menyediakan rusun, namun ada keengganan warga terkait tidak adanya ganti rugi atas tanah yang telah mereka miliki bertahun-tahun. Besarnya biaya tinggal di rusun juga dipertimbangkan oleh warga tersebut.
"Kami merasa keberatan tinggal di rusun. Di sana kami harus bayar Rp 300 ribu per bulan, belum listrik dan airnya. Kan itu Rusunawa bukan Rusunami, sedangkan tanah ini kami bayar PBB setiap tahun," ujar Fatulah yang mengaku telah 30 tahun menetap di Kampung Pulo, Kamis (20/8).
(http://www.merdeka.com/peristiwa/direlokasi-warga-kampung-pulo-takut-biaya-hidup-tinggi-di-rusunawa.html)
LSM Ciliwung Merdeka mewakili warga Kampung Pulo mengusulkan kepada pemerintah untuk membangun Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) sehingga warga di Kelurahan Kampung Melayu yang digusur memiliki hak milik di bangunan itu.
“Anggap saja rusunami ini merupakan penghargaan kepada warga yang sudah puluhan tahun bermukim di kelurahan itu,” kata ketua LSM Ciliwung Merdeka Jakarta Timur, Sandyawan Sumardi.

Ia mengatakan, lantai dasar bangunan rusunami itu nantinya bisa dijadikan tempat kerja atau usaha warga. Jadi warga tidak kehilangan pekerjaan dan usaha di tempat tinggal barunya.

“Dalam merelokasi warga, pemerintah harus memperhatikan sosial, ekologis, air bersih dan paling terpenting tempat kerja warga itu jangan dihilangkan begitu saja,” ujarnya.

Menurut dia, apabila tempat usaha warga dihilangkan, tentu ini akan menjadi beban pemerintah untuk menekan angka kemiskinan, penganguran dan tingkat kriminalitas.

“Jika tempat usaha mereka dihilangkan ini tentu tidak menyelesaikan persoalan, malah menambah masalah sosial, ekonomi dan ketertiban masyarakat Jakarta,” ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pemerintah dalam mencari solusi jangan solusi darurat, seperti kondisi sekarang ini, warga digusur dipindahkan ke Rusunawa dan selanjutnya jika warga tidak mampu membayar sewa terpaksa keluar dari bangunan itu.
“Mereka sudah puluhan tahun menderita dalam ketidakpastian, jadi solusi bagi mereka harus solusi parmanen,” ujarnya.
(http://ciliwungmerdeka.org/rusunami-solusi-untuk-merelokasi-warga-di-kampung-melayu/)

SOLUSI PERMANEN
Sosiolog UI, Robertus Robert, menyampaikan, Pemprov DKI perlu memahami bahwa kampung adalah rumah. Untuk merumahkan kembali warga, warga harus dilibatkan aktif dalam prosesnya.
"Karena di rumah ada proses sosial yang unik, melibatkan hidup orang, termasuk emosi. Karena dari rumah, setiap orang membangun masa depan, tak peduli itu keluarga miskin atau kaya," tutur Robert.
Secara sosial, lanjut Robert, tak mudah bagi orang menerima tempat tinggal baru. Sebab, mereka tak memiliki referensi tempat yang baru itu.
Tak heran, warga Kampung Pulo merasa tak cukup dengan unit Rusunawa Jatinegara meski dalam pandangan warga kelas menengah Ibu Kota, unit rusun itu sangat layak dan bernilai rupiah tinggi.
(http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/20/15500401/Wajar.Warga.Kampung.Pulo.Tolak.Penggusuran)

sumber : Piyungan edisi Jumat 21 Agustus 2015

Sambutan Wali Kelas (sebuah contoh)

Anak-anakku kelas XII IPA2, tak terasa 3 tahun berjalan begitu cepat. Suka dan duka kita lalui dalam kebersamaan khususnya setahun terakhir ini. kadangkala karena ibu ingin melihat kalian berhasil. ibu mendorong kalian begitu keras. benturan emosi di antara kita kadang bersinggungan dan tak terelakan. namun percaya deh, semua ini ibu lakukan sebagai wajud dan ketulusan kasi sayang ibu sama kalian. ibu mohon dimaafkan
ingat anak anakku
kebersamaan kita mungkin terlalu singkat untuk dapat mengetahui kepribadian kita masing masing tapi ternyata tidak butuh waktu lama untuk ibu merasakan kehilangan moment moment indah bersama kalian anak anakku XII IPA2, semoga kenangan kenangan indah kita menjadi pendorong untuk kalian melangkah menggapai masa depan gemilang karena hidup bukan surut kebelakang tapi melangkah kedepan, raih cita citamu, keberhasilan kalian adalah kebanggan itu

ibu dra marselina handari
sman 6 depok

*teks sengaja ditulis tanpa memperhatikan ejaan, agar pembaca mencoba menulis ulang dengan ejaan yang benar.
*teks tersebut dikutip dari buku kenang kenangan SMAN 6 Depok, terima kasih kepada warga besar SMAN 6 Depok- semoga silaturahim kita tetap berlanjut.

Memilah Frasa Verba dan Nomina menggunakan data teks puisi

Membaca dan memaknai maksud Puisi Gerilya karya WS Rendra

GERILYA

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan

Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana

tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan

Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kesumatnya

gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur mayur di punggung
melihatnya yang pertama

Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan

Orang-orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang gantang
disiram atas tubuhnya

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan

Lewat gardu Belanda dengan berani
berguling warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya.

Penjelasan puisi
Puisi ini bercerita tentang gugurnya seorang pejuang muda, yang tergabung pejuang Republik Indonesia. Ketika mendapat kabar, ibundanya meninggal, dia ingin pulang ikut menguburkan jenazah bundanya tersebut. Selama ini, sang pemuda berada di medan perang bersama prajurit yang lain, yang berpindah-pindah tempat selama berperang melawan Belanda. Bundanya berada di wilayah yang dikuasai Belanda. Karena rasa cintanya kepada bunda, dan kini bundanya meninggal, dia ingin melakukan kebaikan yang terakhir, sebagai tanda baktinya kepada bunda yang selama ini dia tinggalkan untuk berjuang mewujudkan kemerdekaan negeri ini. Sebuah risiko yang harus dihadapi, yaitu ancaman kematian jika dia tertembak saat melewati pos penjagaan Belanda. Karena cinta yang besar kepada bundanya, risiko itu dia hadapi dengan berbesar hati. Cinta mengalahkan rasa takut, cinta mendorongnya untuk segera sampai di tempat bundanya yang akan dikuburkan. Pada kegelapan malam, si pemuda pejuang ini menyelinap ke desa yang dikuasai Belanda, tempat sang bunda berada. Ketentuan yang Maha Kuasa berlaku kepadanya, sang pemuda ini ditembak Belanda yang menjaga pos jaga. Jenazahnya ditemukan dan dilihat pertama oleh wanita-wanita desa yang biasa pergi ke pasar saat pagi hari. Wajah sang pemuda dikenali sebagai anak janda di kampungnya. Rasa belas kasih diberikan kepada jenazah pemuda ini, dengan membersihkan darah dari luka yang mengalir dari tubuhnya, diguyurkan air pada tubuh sang pemuda.
Demikian kisah pejuang yang cinta kepada bundanya. Kematian yang indah, rasa cinta tanah air tak melunturkan cinta kepada bundanya. Kebersamaan dalam cinta yang abadi, menumbuhkan keberanian, pantang menyerah dan siap dengan risiko kematian. Karena hakikatnya kematian adalah keniscayaan yang pasti terjadi kepada setiap orang. Hanya bagaimana kematian yang dimulyakan itulah yang diinginkan oleh setiap manusia. Kematian dalam kemulyaan yang sejati.

Sumber buku kumpulan puisi 'ballada orang orang tercinta' karya WS Rendra, halaman 18, judul Gerilya

Pengembangan
Carilah dan kutiplah puisi karya Taufik Ismail yang bercerita tentang perjuangan terhadap negeri, nilai kemanusian, misalnya pada buku kumpulan puisi "Tirani dan Benteng", atau "Malu Aku Jadi Orang Indonesia"
Alternatif judul:  1.Kita adalah pemilik sah republik ini  2.Aku Malu Jadi Orang Indonesia

Kaitkan dengan tugas pada buku paket halaman 9-11 mengenai Nomina,verba, antonim, sinonim, dan konjungsi/kata penghubung. Langkah kegiatan, berdasarkan puisi Gerilya tersebut, tentukan manakah nomina dan manakah verba. Contoh Tubuh biru tatapan mata biru, tubuh=nomina, tatapan=nomina, mata=nomina

Selasa, 11 Agustus 2015

Berlatih Menuliskan Daerah yang kita tinggali

Mengenal Kota Cilacap Jawa Tengah

Cilacap merupakan sebuah kabupaten yang luasnya 2142 Km2. Ibu kotanya Cilacap. Kota ini bertatasan dengan Provinsi Jawa Barat, Samudra Indonesia di selatan, Kabupaen Kebumen di timur, dan Kabupaten Banyumas di barat. Pelabuhan lautnya Ujung Benteng.
Begitu masuk kota Cilacap tampak gapura besar berhias relief ikan hiu dan buaya berdiri kokoh. Gapura yang berdiri di kanan kiri jalan besar dengan dua jalur ini menyambut kedatangan para pengunjungkota kecil ini dengan ramah. Kota ini dijuluki kota Buntu. Sesuai dengan julukannya itu, Cilacap sangat berbeda dengan Jakarta. Kalau di Jakarta kita dijemukan dengan masalah kemacetan lalu lintas yang membuat stres, tidak demikian dengan Cilacap,jalan raya tidak pernah dijejali oleh kendaraan bermotor yang tidak dapat melaju. dapat dikatakan bahwa Cilacap merupakan ujung trayek beberapa bus antarkota yang melintasi Jawa Tengah.

Cermati daerah, kampung kalian. Cermati dengan baik apa yang ada di situ, sajikan tulisan yang mengenalkan daerah itu, hingga teman atau pembaca tulisan kalian mendapat gambaran yang jelas sesuai yang kalian maksudkan.

Berlatih Menuliskan Klasifikasi dalam Laporan

LEMBAR  KERJA  SISWA
A.Pengantar:
Pembelajaran yang lalu telah dapat 1)membedakan deskripsi dan laporan 2)membaca teks yang di dalamnya terdapat klasifikasi yang diikuti aspek – yang merupakan contoh teks laporan, sehingga kalian telah 3)mengenal struktur teks laporan.
B.Pemantau
Siswa dapat menuliskan tempat belajar di rumah, tempat belajar di sekolah, ruang laboratorium, lapangan sepak bola, lapangan basket
Siswa dapat melaporkan secara tertulis apa yang dilihat, apa yang diingat, apa yang berkesan
C.Pembahasan saat ini
Pembahasan saat ini adalah berlatih menulis laporan (sederhana) dengan mencari, menemukan, merinci topik yang bisa dikembangkan dalam teks laporan. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan menampilkan kata umum dan kata khusus yang pernah dipelajari dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
D.Contoh
kata : alat tulis  apa kata khususnya?jawab: alat tulis: pena, pensil, penghapus, penggaris
carilah contoh lain!
alat transportasi  Jawab: transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara

LANGKAH KERJA
1.Mengerjakan hasil menghimpun kata dalam bentuk kolom.
-kerjakan penemuan kata umum dan kata khusus itu dalam bentuk kolom-

 Memanfaatkan kata yang ditemukan untuk disusun menjadi teks laporan
.
Perhatikan teks berikut!
Melambungnya harga di pasaran saat ini terasa oleh pengusaha kecil. Pengusaha makanan rakyat seperti bakso misalnya mengeluh karena pasokan daging semakin menipis, bahkan hilang di pasaran. Kalau pun ada, harga daging semakin tinggi. Tingginya harga daging akan berpengaruh kepada daya beli masyarakat. Pedagang bakso akan berpikir keras, bagaimana agar pelanggan tidak hilang dengan naiknya harga daging ini. Persoalan ekonomi di era kepemimpinan presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla ini menambah buruk nasib rakyat yang memilihnya, selain naiknya kurs Dolar terhadap Rupiah yang mencapai Rp 15.000,00 semakin sulit dan menekan kepentingan masyarakat. Hal ini akan berpengaruh terhadap kepercayaan rakyat terhadap kepemimpinan Jokowi-JK.
2.Temukan masalah yang dibahas pada teks di atas, manakah 1)klasifikasi dan manakah 2)aspek

3.Berlatih menulis menggunakan klasifikasi dan aspek dalam teks laporan. Lanjutkan kalimat berikut ini!


Pelajar yang memilih sekolah di SMAN2 Kotabumi datang dari berbagai wilayah di Lampung Utara. Ada beberapa faktor mereka memilih sekolah di SMAN2 Kotabumi. Fakto-faktor yang menjadi pertimbangan diantaranya ……..

Makanan yang disajikan di kantin sekolah sangat beragam. Makanan itu bisa dikelompokkan pada beberapa jenis, yaitu ……..

Aturan tata tertib siswa disusun untuk kebaikan bersama, baik kepentingan siswa maupun kepentingan secara luas dalam keberhasilan pendidikan. Atura itu mengatur beberapa hal secara garis besar yaitu …., selanjutnya dirinci dalam masalah khusus yaitu ….

Rabu, 05 Agustus 2015

Laporan Hasil Observasi

Mengingat kembali yang pernah kita lihat


"kiri kanan kulihat saja, banyak pohon cemara" Masih ingat teks tersebut? Itu teks lagu anak-anak yang lebih dikenal dengan judul 'naik-naik ke puncak gunung', saya lupa judul aslinya. Tetapi teks itu sengaja ditulis di depan agar mengingatkan kita, pentingnya melihat dan mencermati agar kita mudah menuliskan kembali jika diminta untuk menulis suatu laporan perjalanan. Pembahasan kita saat ini adalah laporan.

Tentu kalian pernah melakuan perjalanan. Perjalanan ke suatu tempat untuk berekreasi, perjalanan untuk mengunjungi sanak saudara, atau perjalanan apa saja. Sepulang dari perjalanan, sering kali teman-teman menyapa dan bertanya, “Apa saja yang kau saksikan di sana?”. “Apa yang kau kerjakan di sana?”,”Siapa yang kau temui?”, “Bagaimana tanggapan mereka terhadap kehadiranmu?”,
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, -kita yang ditanyai- biasanya menata kembali daya ingat kita terhadap peristiwa yang kita alami. Kita himpun kembali langkah yang kita lakukan dengan cara mengingat apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita rasakan saat peristiwa itu berlangsung. Dengan kata lain, kita berupaya memanfaatkan seoptimal mungkin pancaindera yang kita miliki untuk dijabarkan, dirinci, diuraikan sehingga peristiwa yang kita alami bisa dipahami dengan baik oleh orang lain. Dalam bahasa tulis,  gagasan kita dipahami oleh pembaca, dalam bahasa lisan gagasan kita dipahami oleh pendengar.
Sudahkah kita mengoptimalkan pancaindera kita untuk keperluan seperti ini? Sudahkah kita mengoptimalkan penglihatan kita, pendengaran kita, perasaan kita untuk membuat laporan observasi sehingga hasilnya lebih baik, lebih lengkap, lebih menarik, lebih runtut?

Panduan buku siswa (halaman 2-3)
Bacalah bagian pengantar pelajaran pertama ‘Gemar Meneroka Alam Semesta’
Bacalah puisi ‘Burung Burung Enggan Bernyanyi Lagi’ Kesan apa setelah membaca puisi itu?
Temukan makna ‘meneroka’! Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa kata dasar ‘meneroka’? teroka? cobalah buka kamus tersebut pada halaman 1185.
Bisakah kalian memberikan contoh teks laporan?
Apakah perbedaan laporan dan deskripsi?
Apakah maksud sifat isi teks global-universal dan unik-individual.

Kegiatan 1:
Mari kita lihat hasil karangan (berupa lagu) ketika seorang seniman melihat, mencermati, merenungkan sebuah peristiwa yang dialaminya.

Kupandang alam dari atas bukit
sejauh pandang kulepaskan
sawah tampak menghijau
bukit menjulang, berbalut awan
oh indah pemandangan


Perhatikan, benda apa saja yang dilihat oleh penulis? Bagaimana perasaan penulis saat melihat benda itu?

Kegiatan 2
 Cermati gerbang sekolahmu, benda apa yang tampak dan masih kamu ingat? Tulislah nama-nama benda tersebut!
Perhatikan benda-benda yang ada di gerbang sekolah, perasaan apa yang muncul pada dirimu saat  kamu melihat benda itu, atau saat  kamu menyentuh/memegangnya?

Kegiatan 3
Cermati  kelas tempat kalian belajar! Bagaimana bangunannya, fasilitas apa saja yang ada, bagaimana warna cat temboknya, di mana letak papan tulis, meja dan kursi, bagaimana pula keadaannya. Bagaimana pula kesan kalian terhadap keberadaan seperti itu.
Tulislah teks yang menggambarkan kelas tempat kalian belajar!

Berikut ini sebuah contoh untuk menggugah inisiatif dan inspirasi.

Ruang belajarku cukup luas, kira-kira enam kali delapan meter, berlantai tegel berwarna putih, tembok bercat kuning cerah. Jendela kaca berteralis bermotif sederhana di kiri kanan kelas sehingga memungkinkan cahaya leluasa menerangi kelas. Pada dinding belakang kelas, hampir separo ditempelkan daftar kimia unsur  yang membantu siswa mempelajari kimia yang merupakan satu di antara pelajaran pada progam jurusan MIA (Matematika-Ilmu-Alam). Meja belajar siswa empat berderet ke belakang tersusun rapi, sedangkan meja dan kursi guru berada di depan yang dilapisi kain bermotif kotak-kotak berwarna biru. Di atas meja guru diletakkan Vas bunga, kotak pensil, dan kalender meja. Papan putih berada di depan yang di atasnya ditempelkan gambar burung garuda yang diapit dua foto pemimpin bangsa. Pintu kelas dilengkapi pintu pengaman yang semotif dengan teralis jendela. Kami merasa nyaman belajar di ruang ini, walaupun sesekali terdengar dentingan piring gelas, atau aroma makanan karena memang kelasku –sepuluh MIA satu- berada dekat kantin sekolah.
 (he he he tidak punya uang untuk jajan, tetapi sudah kenyang dengan aroma makanan, Permisi kepada Mbak At, Bu Nur, dan Umi. Semoga Barokah Allah menyertai segala usaha/bisnis melayani konsumsi siswa, guru, warga SMA Negeri 2 Kotabumi- ditulis oleh Agus Ahmad Hidayat}

Pengembangan
Berlatih untuk mencermati lingkungan. Gunakan indera penglihatan untuk mencermati, merinci yang dilihat saat berada di:
Perpustakaan, Lapangan Basket, Lapangan Sepak Bola, Masjid Sekolah, tempat parkir motor, laboratorium IPA,Laboratorium Komputer,  Ruang Bimbingan Karir, Ruang UKS, ruang guru, ruang tata usaha

catatan guru:
materi ini untuk kelas X MIA (khususnya X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3: AbdiningRahsaJati-YuliPurwanti, AdamSokhib-ZulfaSalsabilaNur, AdhistyDyahArrum-VeniZelaMerilida)
Kamis, 6 Agustus 2015
Selamat belajar, anak-anaku, Semangat !

Selasa, 04 Agustus 2015

Pengantar Pembelajaran Anekdot

Pengantar Pembelajaran Anekdot

Selamat mengikuti panduan belajar Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X semester 1

A. Daftar Kata: aneh, unik, istimewa, khusus, lucu, kocak
Dapatkah kalian membedakan kata-kata berikut ini? Buatlah kalimat dengan menggunakan kata tersebut!

B. Kenalilah sosok tokoh berikut ini: Mohammad Hatta, BJ Habibi, Bung Tomo, Jenderal Sudirman, KH Agus Salim, R.A.Kartini
Adakah hal-hal yang menarik dari tokoh tersebut? Deskripsikan dalam beberapa kalimat, sosok tokoh itu berdasarkan informasi yang kalian peroleh dari berbagai sumber.

C.Siapkan dan bacalah Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka. Carilah makna kata 'anekdot'!
(lihat halaman 47 kiri atas-kutip makna 'anekdot''

D. Gunakan buku sumber untuk mendalami materi Anekdot!  Dapatkah kalian menemukan berbagai kisah, apa kesan kalian setelah membacanya?

(untuk siswa SMAN 2 Kotabumi Lampung Utara - 5 Agustus 2015- Abdining Rahsa Jati,Adam Sokhib,Adhisy Dyah Arrum,dan kawan-kawan)