(alamat blog: http://wisata-foto.blogspot.com) Sajian berbagai tulisan, kutipan sebagai bahan komunikasi guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dihimpun oleh Agus Ahmad Hidayat - SMA Negeri 2 Kotabumi Lampung Utara
Senin, 15 Mei 2017
Mengenal WS.Rendra
Mengenal WS.Rendra
Nama Pena : WS Rendra
Nama Asal : Willibrordus Surendra Broto Rendra
Nama Setelah Memeluk Islam : Wahyu Sulaiman Rendra
Memeluk Islam : 12 Agustus 1970
Seniman ini mengucapkan dua kalimat syahadah pada hari perkahwinannya dengan Sitoresmi pada 12 Agustus 1970, dengan disaksikan dua lagi tokoh sastera Taufiq Ismail dan Ajip Rosidi.
Gelaran : Si Burung Merak
Julukan si Burung Merak bermula ketika Rendra dan sahabatnya dari Australia berlibur di Kebun Binatang Gembiraloka, Yogyakarta. Di kandang merak, Rendra melihat seekor merak jantan berbuntut indah dikerubungi merak-merak betina. “Seperti itulah saya,” tutur Rendra spontan. Kala itu Rendra memiliki dua isteri, yaitu Ken Zuraida dan Sitoresmi.
Tempat Lahir : Solo, Jawa Tengah.
Tarikh Lahir : 7 November 1935.
Tarikh Meninggal Dunia : Khamis, 6 Agustus 2009 pukul 22.10 WIB di RS Mitra Keluarga, Depok. Dimakamkan selepas solat Jum'at 7 Agustus 2009 di TPU Bengkel Teater Rendra, Cipayung, Citayam, Depok.
Agama :Islam
Isteri :
- Sunarti Suwandi (Nikah 31 Mac 1959 dikurniakan lima anak: Teddy Satya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan Klara Sinta. Cerai 1981)
- Bendoro Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat (Nikah 12 Ogos 1970, dikurniakan empat anak: Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, dan Rachel Saraswati. Cerai 1979)
- Ken Zuraida (dikurniakan dua anak: Isaias Sadewa dan Maryam Supraba)
Karya Karyanya :
Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta
Sajak Bulan MEI 1998 di INDONESIA
Orang-Orang Miskin
Sajak Rajawali
Sajak Orang Lapar
Menghisap Sebatang Lisong
Puisi Pesan Pencopet Kepada Pacarnya
Sajak Burung-Burung Kondor
Sajak Gadis Dan Majikan
Kupanggil Namamu
Nyanyian Angsa
Puisi terakhir ws rendra
Puisi karya WS Rendra
GERILYA
WS Rendra
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana.
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kasumatnya.
Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur mayur di punggung
melihatnya yang pertama
Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel.
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Orang orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang gantang
disiram atas tubuhnya
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Lewat gardu belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya.
WS Rendra
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana.
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kasumatnya.
Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur mayur di punggung
melihatnya yang pertama
Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel.
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Orang orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang gantang
disiram atas tubuhnya
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Lewat gardu belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya.
Pembelajaran Menulis Puisi
Pembelajaran
Menulis Puisi
Pengantar
Pernahkan anda tidak bisa melupakan suatu peristiwa,
peristiwa yang berkesan baik atau berkesan menyeramkan. Peristiwa yang
tersimpan seperti itu bisa diceritakan kembali dalam bentuk percakapan atau
berupa tulisan. Mungkin ada yang rajin untuk menuliskan dalam buku harian yang
sewaktu-waktu bisa dibaca sendiri oleh penulisnya atau dibaca oleh orang lain
jika tulisan itu bukan hal yang rahasia atau bersifat pribadi.
Untuk berlatih
menulis puisi dalam pembelajaran ini, kalian
ditugasi untuk mengutip sebuah lagu. Lagu apa saya, lagu nasional, lagu daerah,
atau lagu pop yang sedang digemari. Cermati teks lagu itu, dan kalian bisa
menebak isi atau maksud lagu itu. Kita sebagai menikmat lagu bisa menebak atau
menafsirkan mangapa lagu itu ditulis, dari irama lagu itu pun kita bisa merasakan suasana
hati, apakah lagu itu bersuasana
menyedihkan, bersemangat menggelora, atau lagu pujaan.
Langkah 1
Cobalah anda cermati teks lagu berikut! (Sengaja dituliskan
mendatar) halo halo Bandung, ibukota Periyangan (parahyangan) , sudah lama
beta, tidak berjumpa dengan kau, sekarang telah menjadi lautan api, mari bung
rebut kembali.
Puisi itu ungkapan kembali sebuah peristiwa dengan penulisan
yang bebas, biasanya memainkan bunyi dan
pilihan kata (diksi) yang kaya makna.
Peristiwa yang mengendap, lalu diolah rasa hingga ketika
diungkapkan dengan pilihan kata tertentu menimbulkan cita rasa yang berbeda
dengan bahasa biasa. Ada kesan tertentu,
rasa terharu, rasa marah, rasa pesona yang tiap pribadi berbeda dalam
menanggapinya, tetapi akan memiliki tema
yang sama.
Langkah 2
Cobalah, mengapa lagu ‘Bandung Lautan Api’ tercipta? Carilah informasi peristiwa itu dari sejarah
perjuangan Republik Indonesia!
Langkah 3
Sekarang cermati lagu yang dinyanyikan oleh kelompok musik
Bimbo yang berdomisili di Bandung tahun 70-an berjudul “Tuhan”. Teks lagu itu sebenarnya puisi yang ditulis oleh penyair Taufik Ismail. Apa
maksud puisi itu? misalnya diksi/pilihan kata “hati adalah cermin, tempat
pahala dan dosa berpadu, apa maksudnya? Atau ungkapan “aku jauh, engkau jauh,
aku dekat engkau dekat” siapakah yang dimaksud dengan “engkau” di sini? Nilai
rasa apa yang diperoleh setelah mencermati teks puisi atau lagu itu?
Langkah 4
Berikutnya, petiklah
teks lagu yang kalian peroleh – tugas beberapa hari lalu- kemudian
jelaskan pilihan kata dan maksud lagu itu menurut pendapatmu!
Selamat melaksanakan tugas tugas tersebut!
Langganan:
Postingan (Atom)