Senin, 15 Mei 2017

Puisi karya WS Rendra

GERILYA
    WS Rendra

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.

Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana.

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.

Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kasumatnya.

Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur mayur di punggung
melihatnya yang pertama

Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel.

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.

Orang orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang gantang
disiram atas tubuhnya

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.

Lewat gardu belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar