Selasa, 06 Desember 2016

Puisi karya Syaiful Irba Tanpaka - penyair dari Lampung

Semua Berzikir untuk Cinta
karya Syaiful Irba Tanpaka

dan laut. dan ombak. dan riak. dan camar. dan nelayan.
dan perahu. dan bagan. dan ikan. dan karang. dan lumut
dan angin. dan langit. dan cakrawala. dan awan. dan
matahari. dan senja. dan pohon. dan daun. dan bukit.
dan lembah. dan sawah. dan ladang. dan kebun. dan buah.
dan bunga. dan belalang. dan kupu-kupu. dan burung.
dan aku. dan engkau. dan dia. dan semua…
    berzikir untuk cinta

           ya cintaMu
maha esa. maha perkasa. maha pemurah. maha pengasih.
maha penyayang. maha suci. maha melihat. maha
mendengar. maha pengampun. maha pelindung. maha
besar. maha penyabar. maha agung. maha mulia. maha
merindu. maha segala…
     di tubuh semesta

maka laut. maka ombak. maka riak. maka camar. maka
nelayan. maka perahu. maka bagan. maka ikan. maka
karang. maka lumut. maka angin. maka langit. maka
cakrawala. maka awan. maka matahari. maka senja. maka
pohon. maka daun. maka bukit. maka lembah. maka
sawah. maka ladang. maka kebun. maka buah. maka
bunga. maka belalang. maka kupu-kupu. maka burung.
maka aku. maka engkau. maka dia. maka semua…

                         berzikir untuk cinta

       ya cintaMu
                         juga maha airmata


Tentang Syaiful Irba Tanpaka
Syaiful Irba Tanpaka lahir di Telukbetung, 9 Desember 1961, alumnus FISIP unibersitas Saburai, Bandarlampung. Mulai mengakrabi dunia kepenulisan sejak tahun 1981. Kumpulan puisi tunggalnya: Mata-mata (1984) dan Buku Puisi (1996). Selain tentunya banyak termuat dalam antologi puisi bersama dan media massa. Pernah diundang Dewan Kesenian Jakarta pada Forum Puisi Indonesia ’87. Pertemuan Sastrawan Nusantara di Kayu Tanam, Sumbar (1997), Kongres Cerpen II di Jembrana Bali (2002). Merupakan Ketua Harian Dewan Kesenian Lampung dan Sekretraris Parfi cabang Lampung.

Sabtu, 03 Desember 2016

Puisi karya Hamid Jabbar - Wajahku dicermin tampak wajah Binatang ?

 Wajah Kita
                                                             karya : Hamid Jabbar

bila kita selalu berkaca setiap saat
dan di setiap tempat
maka tergambarlah:
alangkah bermacamnya
wajah kita
yang berderet bagai patung
di toko mainan di jalan braga
            wajah kita adalah wajah bulan
            yang purnama dan coreng moreng
            serta gradakan dan bopeng-bopeng
            wajah kita adalah wajah manusia
            yang bukan lagi manusia
            dan terbenam dalam wayang
            wajah kita adalah wajah rupawan
            yang bersolek menghias lembaran
            kitab suci dan kitab undang-undang
            wajah kita adalah wajah politisi
            yang mengepalkan tangan bersikutan
            menebalkan muka meraih kedudukan
           

bila kita selalu berkaca dengan kaca
yang buram tak sempurna
maka tergambarlah:
alangkah berperseginya:
wajah kita
yang berkandang bagai binatang
di kota di taman margasatwa
            wajah kita adalah wajah serigala
            yang mengaum menerkam mangsanya
            dengan buas, lahap dan gairahnya
            wajah kita adalah wajah anjing
            yang mengejar bangkai dan kotoran
            di tong sampah dan selokan-selokan
            wajah kita adalah wajah kuda
            yang berpacu mengelus bayu
            mendenguskan napas-napas napsu
            wajah kita adalah wajah babi
            yang menyeruduk dalam membuta
            menyembah tumpukan harta-benda
            wajah kita adalah wajah buaya
            yang menatap dalam riangnya
            dan tertawa dengan sedihnya

bila kita selalu berkaca dengan kaca
yang mengkilap dan rata
maka tergambarlah:
alangkah berseadanya
wajah kita
yang mendengar segala erang
berkerendahan hati dan berkelapangan dada:
            wajah kita adalah wajah
            yang kurang tambah
            serta selebihnya
            wajah kita adalah wajah
            yang sujud rebah
            bagi-Nya jua
            wajah kita adalah wajah
            yang bukan wajah
            hanya fatamorgana

1972

Puisi Lautan Massa di Pusat Jakarta - catatan peristiwa 2 Desember 2016

ZIKIR MONAS 3
:Untukmu Laskar Ciamis

laskar ciamis, siapakah engkau?
langkah-langkah kecil kakimu
menempuh beratus kilo jarak
melintasi berpuluh kota
melewati bukit, lembah, ngarai
dan jalan berliku
sungguh telah menggetarkan hati-hati kami.

laskar ciamis, siapakah engkau?
koyak terompahmu
bengkak betismu
pecah kulit tapak kakimu
baja semangatmu
sungguh telah mengguncang kalbu iman kami: apa arti mencinta.

laskar ciamis, siapakah engkau?
tekadmu pantang dihalang
ghirohmu tinggi menjulang
tak peduli terik
tak peduli hujan
tak peduli angin
tak peduli rintang
engkau terus melangkah
melangkah....
dan melangkah
tapakmu pasti: tinggikan kalam robbmu.

"kami cuma setitik air yang ingin berhimpun dengan saudara-saudara kami agar menjadi laut, lalu bertasbih menggemakan cinta."

"beri kami jalan
izinkan kami melangkah
biar kami terus belajar
dan bisa lebih belajar
apa arti dekat dan mencinta qur'an, lalu kami sampaikan pesan pada sang penista, jaga mulut dan lidahmu agar tak rusak ini negeri oleh ulah busukmu."

laskar ciamis
derap kecil langkah-langkah kakimu
sungguh mengguncang dada iman kami.
biarkan kami belajar dari langkah-langkah kakimu, bagi segenggam cinta para pecinta!

Monas, 2 Desember 2016


ZIKIR MONAS 4
:Tertabal Iman Itu

itu hari sungguh beda
bermula doa singkat
lalu munajat panjang.

"Ya Robbi, di sini kurasa sentuhan-Mu
di sini kulihat jejak-Mu
di sini kucecap kuasa-Mu
setelah lama hilang dari mata batinku."

tak pernah kulihat manusia sebanyak itu, tak pernah kualami berkumpul dengan anak-anak adam sebesar itu, memutih lantunkan takbir, tinggikan pujian kepada-Mu.

tak pernah kualami
tak pernah kulihat
bahkan di tanah haram sekalipun.

apa yang menggerakkan mereka
siapa kuasa menghimpun mereka
datang dari aneka daerah
penuh senyum dan tawa ikhlas
walau sebagian harus berpeluh ria
berbengkak betis
berpecah tapak kaki
menempuh beratus kilo jarak
hanya berjalan kaki
untuk sampai ke sini
ke Monas di Jumat pagi.

menyatu mereka dalam girah
bercucur air mata
menyemut doa
berjuta mereka
siapa kuasa.

"Ya Allah,
tumbuhkan benih di hati mereka"
lamat terdengar olehmu
lirih doa seorang ibu.

kau lihat ia terus titikkan air mata
lama ekspresikan kata
buncahkan hati
luapkan rindu.

kau lihat ia bersyukur
tunduk, sujud, gembira
hadir membela agama.

lalu....,
makin dalam berdoa.

Mona, begitu engkau, duduk terdiam
bersimpuh di samping wanita itu
engkau mulai merasakan cinta
lalu batinmu mulai mencatat
Monas punya peristiwa.

Mona, engkau datang bukan sebagai pembela, berbeda dengan mereka
engkau pengamat belaka
engkau sekadar ingin merekam
engkau sebatas ingin mencatat
hanya nyamarmu sebagai pembela.

tatkala mereka berdoa
kau pura berdoa
ketika mereka takbir
kau pura bertakbir
saat mereka zikir
kau pura berzikir
waktu mereka sholat
kau pura bersholat
itu mulamu, maksudmu sandiwara belaka.

namun ini Monas punya cerita
engkau Mona, di Monas engkau temui jalan
hidayah terkirim menghunjam mata batinmu
engkau lihat jalan pulang,
engkau tak bisa berpaling
engkau terketuk
jiwamu terguncang.

engkau coba menepis
kiranya ilusi belaka
tapi itu doa begitu kuat
terus terngiang
semakin menggoda:
"Ya Allah tumbuhkan benih di hati mereka."

batinmu berkecamuk
hatimu mengharu biru
remuk redam jiwa yang rindu
terkulai lemah getar-getar kalbu.

"Ya Allah,
tumbuhkan benih di hati mereka."

lalu engkau coba mengeja hati
engkau sebut kembali nama itu
nama yang lama hilang dari sanubarimu yang mula gersang.

"Allah, Allah, Allah
ampunkan hamba ya Allah."

hatimu membara
terus menyala
terang dalam lirih doa
bersama deras hujan mengucur
engkau tak bisa lagi berpura-pura.

Mona, perempuan yang mula bukanlah pembela, melihat angkasa
langit ikut membujuk
awan merayu
saat gerimis
mengguyur Monas dengan manis.

engkau Mona
sepuluh tahun alpa
di Monas kembali temukan jalan
engkau sholat kembali
bersama benih tumbuh di hati.

engkau pun hijrah
semula domplengan
kini sungguh laungan.

engkau Mona
terus menangis
berdoa dalam kerumunan
terbesar sepanjang sejarah
sholat dalam kerumunan
terbanyak sepanjang sejarah.

dunia mencatat
itu hari yang beda
itu Jumat yang beda
itu Monas yang beda
itu dua desember dua ribu enam belas.

Monas, 2 Desember 2016digubah dari karya Deny JA
diambil dari tulisan  Heri Mulyadi. -via Face Book

Jumat, 25 November 2016

Mengenal Anggota DPR-RI dan DPD-RI Terpilih dari Lampung



Inilah Anggota DPR-RI dan DPD-RI Terpilih dari Lampung

Anggota DPR-RI
Daerah Pemilihan Lampung1
    Ir. Isma Yatun (PDIP)
    Sudin (PDIP)
    H. Zulkifli Anwar (Demokrat)
    Dwie Aroem Hadiyatie (Golkar)
    H. Ahmad Muzani (Gerindra)
    Drs. H.Musa Zainudin (PKB)
    Frans Agung Mula Putra, S.Sos, MH (Hanura,)
    Drs. H. Almuzzamil Yusuf, M.Si (PKS)
    Zulkifli Hasan, SE, MM (PAN)

Daerah Pemilihan Lampung2
    H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH (PDIP)
    Itet Tridjajati Sumarijanto, MBA (PDIP)
    Ir. H. Marwan Cik Asan, MM (Demokrat)
    DR. M. Aziz Syamsuddin (Golkar)
    Drs. Tamanuri, MM (Nasdem)
    Ir. Dwita Ria Gunadi (Gerindra)
    Ir. Alimin Abdullah (PAN)
    Hj. Chusnunia Chalim, M.Si (PKB)
    K.H. Ir. Abdul Hakim, MM (PKS)-diganti oleh Ir. Ahmad Junaidi Auly

Anggota DPD-RI
    Ir. Anang Prihantoro
    H. Ahmad Jajuli, S.Ip, M.Si
    DR. H. Adi Surya
    Syarif, SH

sumber blog resmi zulfafli aditya

Rabu, 16 November 2016

Membaca petikan Novel Kubah-Ahmad Tohari-Halaman 54-56

Bagian ketiga
Karman lahir di Pegaten pada tahun 1935 ayahnya seorang mantri pasar di sebuah kota kecamatan. Waktu itu gaji seorang mantri pasar bisa diandalkan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. Hampir semua warga desa Pegaten adalah petani. Maka ayah Karman sangat bangga akan jabatannya sebagai pegawai gubermen.
Dia tidak suka dipanggil dengan nama aslinya. Itulah sebabnya orang Pegaten hampir lupa siapa nama ayah Karman yang sesungguhnya. Sehari hari lelaki yang selalu bertopi gabus itu biasa dipanggil sebagai Pak Mantri. Dan karena begitu membanggakan kepriyayiannya pak manteri merasa dirinya tak pantas menggarap sawah. Padahal  dia punya satu setengah hektar warisan orang tuanya. Setiap tahun sawah Pak Mantri disewakan kepada petani penggarap.
Pada masa pendudukan Jepang, orang orang Pegaten mengalami masa yang sangat sulit. Kurang pangan terjadi di mana mana karena padi orang kampung dijarah oleh tentara Jepang. Kemarau selama sembilan bulan juga ikut menyengsarakan semua orang. Di Pegaten orang sudah beruntung apabila masing bisa mekan ubi ubian, tidak terkecuali keluarga Pak Mantri. Priyayi itu sangat tersiksa, bukan hanya karena harus makan ubi. Menurut keyakinannya, seorang mantri hanya pantas makan nasi dari beras kualitas terbaik. Ubi tak pantas dihidangkan kepada Pak Mantri,  baik pada zaman normal maupun pada zaman Jepang.
Dalam kesulitan memperoleh beras, Pak Mantri mengetahui bahwa Haji Bakir berhasil menyembunyikan sebagian padinya sehingga luput dari jarahan tentara Jepang. Dengan keyakinan bahwa dirinya hanya pantas makan nasi, Pak Mantri menemui Haji Bakir
Mantri pasar itu ingin melakukan tukar menukar; ia akan memberikan sebagian sawahnya dan Haji Bakir diminta memberinya padi. Dalam suasana kurang pangan yang amat rawan itu, padi memang menjadi benda yang amat mahal.
Pada mulanya Haji Bakir tidak ingin melayani ajakan Pak Mantri. Karena, padi yang berhasil ia sembunyikan sebenarnya tak seberapa, malah diperkirakan tak cukup untuk keperluan keluarga besarnya. Namun karena terus didesak, juga karena takut rahasia simpanan padinya di bocorkan, akhirnya Haji Bakir mengalah. Dan terjadilah tukar menukar itu. sebagian sawah Pak Mantri ditukar dengan lima kwintal padi.
Belum lagi lima bulan, padi milik Pak Mantri yang diperoleh dari tukar menukar itu habis. Menyusul kemudian tukar menukar yang kedua, dan akhirnya habislah warisan milik priyayi Pegaten itu. namun tak mengapa. Pak Mantri sangat yakin akan tiba kembali zaman normal. Ia akan kembali menjadi mantri pasar, duduk di gardu atau mengedarkan karcis rertribusi, dan menerima gaji setiap akhir bulan. Sialnya masa lalu yang ditunggu Pak Mantri tak pernah kembali.
Kemudian pecah perang kemerdekaan. Tatanan kemasyarakatan porak poranda. Pasar seakan bubar. Masyarakat teerbelah dua; satu ikut republik dan sebagian kecil lainnya ikut pemerintahan sipil belanda yang sedang dicoba kembali ditegakkan. Pak Mantri, karena cinta kepada kepriyayiannya, tidak ikut barisan rrepublik yang di Pegaten dimotori oleh plemuda kampung dan para santri. Namun plilihan Pak Mantri salah. Dia tak pernah kembali jadi mantri pasar karena para pemuda pujuang membawanya ke hutan. Ayah Karman itu tak pernah terelihat kembali oleh anak istrinya.
Sepeninggal ayahnya, Karman hidup hanya dengan ibu dan seorang adik perempuan yang msih kecil. Sebenarnya Karman punya dua kakak lelaki. Tetapi keduanya meninggal dalam bencana kelaporan pada zaman Jepang. Keadaan keluarga Karman amat menyedihkan. Apalagi setelah terjadi kekerasan oleh tentara belanda di plegaten tahun 1948. Bersama ibu dan adiknya, Karman pergi mengungsi jauh ke pedalaman. Belanda lalu membuat markas pertahanan di Pegaten.
Setelah datang masa aman Karman dan ibunya pulang ke Pegaten. Masa kurang pangan bereakhir. Namun Karman kecil harus menerima kenyataan bahwa dia dan ibunya sudah tak punya apa apa lagi. Untunglah, karena panen padi selalu bagus maka orang Pegaten kurang peduli terhadap ubi dan singkong di ladang mereka. Maka Karman yang masih bocah biasa mengumplulkan singkong dari ladang orang dan dibawa pulang sebagai bahan makanan. Singkong direbus, singkong ditanak, atau malah singkong cukup dibenam dalam api sampai empuk; semuanya cukup buat mengganjal perut Karman bersama ibu dan adiknya.
Hingga dua tahun lamanya Karman hidup dengan singkong. Hanya sesekali dia menemukan sebungkus nasi, itu pun bila dia punya kesempatan bermain dengan Rifah, anak bungsu Haji Bakir. Rifah masih kecil, usianya beberapa tahun lebih muda daripada Karman. Banyak cara bisa dilakukan agar Karman bisa bermain dengan gadis cilik itu. Untuk Rifah, Karman harus punya sesuatu yang menarik hatinya. Misalnya mainan baling baling yang terbuat dari daun kelapa. Tanpa dipancing pancing, jika Rifah melihat mainan itu, pasti di akan memintanya. Rifah yang agak dimanjakan biasa memperoleh apa saja yang dikehendakinya.
Novel Kubah-Ahmad Tohari-Halaman 54-56
.

Mendiskusikan Tema Karya Sastra




Mendiskusikan Tema Karya Sastra
Pernahkah kamu membaca novel trilogi Ahmad Tohari yang cukup terkenal dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Shinobu Yamane? Novel tersebut masing-masing berjudul Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Novel Ronggeng Dukuh Paruk sudah difilmkan dan pernah ditayangkan oleh TVRI.
Apakah judul novel Ronggeng Dukuh Paruk mempunyai kaitan dengan masalah kesenian? Kesan apa yang terlintas dalam benakmu ketika membaca judul tersebut?

Bacalah bagian awal novel Ronggeng Dukuh Paruk berikut ini!

Sepasang burung bangau melayang meniti angin berputar-putar tinggi di langit. Tanpa sekalipun mengepak sayap, mereka mengapung berjam-jam lamanya. Suaranya melengking seperti keluhan panjang. Air. Kedua unggas itu telah melayang beratus-ratus kilometer mencari genangan air. Telah lama mereka merindukan amparan lumpur tempat mereka mencari mangsa: katak, ikan,udang atau serangga air lainnya.
Namun kemarau belum usai. Ribuan hektar sawah yang mengelilingi Dukuh Paruk telah tujuh bulan kerontang. Sepasang burung bangau itu takkan menemukan genangan air meski hanya selebar telapak kaki. Sawah berubah, menjadi padang kering berwarna kelabu. Segala jenis rumput, mati. Yang menjadi bercak bercak hijau di sana sini adalah kerokot, sajian alam bagi berbagai jenis belalang dan jengkerik. Tumbuhan jenis kaktus ini justru hanya muncul di sawah sewaktu kemarau berjaya.
Di bagian lain, seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel sambil menjerit sejadi jadinya. Di belakangnya, seekor alap alap mengejar dengan kecepatan berlebih. Udara yang ditempuh kedua binatang ini membuat suara desau. Jerit pipit kecil itu terdengar ketika paruh alap alap menggigit kepalanya. Bulu bulu halus beterbangan. Pembunuhan terjadi di udara yang lengang di atas Dukuh Paruk.

Ronggeng Dukuh Paruk, halaman 5-6

Jawablah pertanyaan pertanyaan beikut ini!
1.Bila kamu hubungkan dengan hakikat penulisan karya sastra, unsur sastra apa yang sangat mencolok ?
2.Apa maksud pengarang  menonjolkan unsur karya sastra tersebut?
3Masalah  apakah yang diungkapkan pengarang melalui deskripsi di atas?

Pengembangan tugas:
Bacalah/carilah Cerpen Robohnya Surau Kami – karya Ali Akbar Navis, buatlah ulasan atau kritik sederhana terhadap karya sastra itu dari berbagai sudut pandang.
Teks revisi- sabtu 12 November 2016

Memahami makna, homonim, dan keterpaduan paragraf



Memahami makna, homonim, kepaduanparagraf
Memahami makna kata
Menentukan makna kata
Untuk mengetahui kemampuanmu memahami makna kata, tentukanlah makna kata kata-kata di sebelih kiri berdasarkan makna yang ada di sebelah kanan. Makna di sebelah kanan hanya boleh digunakan satu kali.
1
kontribusi
penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah
2
restrukturisasi
paham golongan nasionalisme ekstrim kanan yang menganjurkan pemerintahan otoriter
3
relevan
ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu
4
dominasi
uang iuran, sumbangan
5
fasisme
kait-mengait, bersangkut-paut
6
kriteria
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan
7
potensi
perbuatan sebagai sebab mendapat nama baik
8
reputasi
penataan kembali, peragaan kembali

Menggunakan kata
Gunakanlah pasangan kat berikut ini dalam kalimat sehingga tampak perbedaan maknanya.
a)       sanksi – sangsi
b)       mengubah – menggubah
c)        mengorbarkan – mengibarkan
d)       dilaksanakan – diselenggarakan
e)       peranan – posisi

Menata kalimat paragraf
Perbaikilah susunan paragraf menjadi paragraf yang padu.
Dulu Uni Sovyet menjadi anggota tetap, juga bersama Cina dengan kebijasanaan yang amat jelas membawakan kepentingan komunisme internasional.
Restrukturisasi itu sebenarnya bertolak dari pemikiran bahwa komposisi Dewan Keamanan sejak tahun 1945 yang terdiri atas lima anggota tetap dan sepuluh anggota tidak tetap sudah kurang relevan dengan perkembangan dunia.
Indonesia berpeluang baik memberikan kontribusi pad keamanan dan perdamaian internasional setelah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB selama dua tahun, mulai 1 Januari 1995.
Kini posisi Uni sovyet digantikan oleh Rusia, negara baru yang masih setengah komunis, tetapi jelas mewakili kepentingan Barat pula.
Kontribusi itu pada prinsipnya merupakan usulan pemikiran untuk mengubah struktur DK PBB yang kini ramai diperbincangkan.
Tiga dari anggota tetap sangat mencerminkan kepentingan Barat yang di masa perang dingin tak mau kalah bersaing dengan Timur.

Berlatih merencanakan membuat laporan peristiwa



Laporan
Berlatih merencanakan membuat laporan peristiwa
Pengantar:
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada waktu yang lalu membahas laporan yang di dalamnya diuraikan mengenai 1)definisi dan 2)deskripsi. Definisi berupaya menjelaskan objeknya, sedangkan deskripsi memberikan penjelasan lebih luas.  Pada definisi kita bisa membalik seperti  sebuah rumus 3=2+1, tetapi dalam deskripsi hal itu tidak bisa kita lakukan, karena deskripsi merupakan keterangan atau penjelasan secara umum.
Perhatikan,! (1)Harimau adalah binatang pemangsa dan pemakan daging. (2)Harimau adalah binatang buas yang hidup di hutan, yang memangsa binatang  lainnya, hidup bergerombol dengan komunitasnya.Bisa membedakan manakah yang definisi dan manakah deskripsi?
Cobalah sekarang! Ketika kereta melintas, di palang pintu tertutup di jalan biasanya berkumpul mobil, sepeda motor dan alat transportasi darat yang lain berhenti menunggu lewatnya kereta tersebut.  Orang yang ada di sana merupakan kumpulan. Anda berada di kantin, duduk bersamaan dengan teman yang lain yang sedang makan. Anda di kelas berkumpul mengerjakan  tugas secara bersama, di sana anda berkumpul dengan teman satu kelas. Pada peristiwa itu ada himpunan orang orang. Bisakan anda mendefinisikan perbedaan kata 1)kumpulan 2)kelompok 3)gerombolan  4)persatuan
Arahan kegiatan
Pada kegiatan Smanda Ekspo  yang lalu anda menyaksikan peristiwa peristiwa. Mulai dengan peresmian acara, kegiatan lomba, tampilan atraksi. Apa yang anda lihat itu bisakan didekskripsikan berupa laporan?
Laporan adalah tulisan berupa hasil yang dilihat atau dilakukan pada kegiatan tertentu. Di dalam laporan tidak hanya peristiwanya yang ditulis, melainkan rincian peristiwa dan hal yang unik atau istimewa di dalamnya.  Laporan yang bisa kita tulis di antaranya: laporan kerja di laboratorium, laporan kunjungan, laporan pengumpulan informasi (bertanya jawab dengan seseorang) Manakah yang pernah anda lakukan?
Sebelum melakukan penulisan laporan, kita bisa merencanakan kegiatan, apa kegiatannya, siapa sasarannya, apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan laporan itu. Rencana tulisan itu disebut  kerangka tulisan atau draf. Dengan rencana itu memudahkan kita untuk menyusun pertanyaan untuk menggali informasi.
Cobalah anda melakukan perencanaan untuk mengorek pendapat atau ide seseorang untuk menyelesaikan sebuah masalah. Misalnya, sekolah kita ada kantin, banyak yang makan yang dikemas hingga menimbulkan sampah. Bagaimana anda merencanakan laporan, siapa yang ditanya, apa pertanyaannya, apa saja problem adanya sampah ini. Berkaitan dengan pelajaran apa yang berbicara tentang sampah ini. Buatlah dan tulislah pertanyaan-pertanyaan itu. (bisa juga mengamati gambar yang berkaitan dengan kehidupan, misalnya padanya penduduk,  fasiitas mandi-cuci-kakus yang tidak memadai, kerawanan banjir dan sebagainya)
Selamat mengerjakan!

Kelas X IPA 1, X IPA2

Kamis, 06 Oktober 2016

Memproduksi Teks Berita

Memproduksi Teks Berita
 
Pengantar
Pada pembelajaran yang lalu telah kita telah membahas teks berita yakni: mengenali struktur teks berita, mengevaluasi atau menilai, kemudian menginterpretasikan/menafsirkan teks berita. Sekarang kita berlatih untuk memproduksi atau menghasilkan tulisan berupa teks berita.
Apa berita itu? Berita adalah informasi yang dikemas dalam bentuk wacana yang di dalamnya ada rangkaian peristiwa, dengan membacanya kita bisa mengetahui di mana peristiwa itu, siapa yang berperan di dalamnya, apa yang terjadi, bagaimana kejadiannya, kapan dan   mengapa sampai terjadi peristiwa itu. (5W1H). Ketika kita membaca berita, kita bisa mempertimbangkan kelayakan berita itu, kita bisa menguji benarkah berita itu dengan melihat dari mana sumber itu diperoleh, siapa yang menjadi nara sumber dalam pengumpulan data informasi, layakkah atau berkewenangan memberikan informasi itu. Oleh karena itu keakuratan berita menjadi penimbang suatu informasi itu layak dan benar dipercaya.

Langkah kerja
Cermatilah peristiwa yang terjadi di lingkuganmu. Misalnya peristiwa yang terjadi di lingkungan tempat tinggalmu, peristiwa di sekolah atau di tempat yang lain.
Peristiwa yang baru terjadi di sekolah kita bulan Oktober ini, peringatan Tahun Baru Hijriyah yang diselenggarakan di lapangan olah raga pada hari Rabu 5 Oktober 2016. Apa saja acara yang diselenggarakan oleh sekolah? Dari mana informasi itu diperoleh? Periksa ulang keakuratan informasi itu. Kemudian data yang diperoleh dikumpulkan, dipilah dan digunakan sebagai bahan penulisan berita. Mulailah merancang tulisan itu. Diskusikan dengan teman, mintalah masukan, usulan  setelah naskah berita dibuat. Jika perlu perbaikan, lakukanlah revisi atau pengeditan naskah berita. Selamat mencoba, berlatih menulis berita berdasarkan informasi yang diperoleh.


Bahan yang bisa dijadikan tulisan.
Informasi apa saja yang dikumpulan? Apa saja acara ? Cabang lomba apa saja yang diselenggarakan? Jika ada ceramah, siapa yang menyampaikan, siapa saja yang diundang, seberapa banyak yang hadir, bagaimana tanggapan atau respon yang hadir.

Bagaimana membuat judul berita?
Judul berita adalah informasi awal kepada pembaca. Judul yang baik adalah judul yang komunikatif dan tidak menimbulkan salah makna. Judul harus mewakili isi berita, pilihlah kata yang efektif, singkat padat dan menarik perhatian.

Materi pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas XII semester 1
KD memproduksi teks berita
File: d:\memproduksi teks berita