Sabtu, 03 Desember 2016

Puisi karya Hamid Jabbar - Wajahku dicermin tampak wajah Binatang ?

 Wajah Kita
                                                             karya : Hamid Jabbar

bila kita selalu berkaca setiap saat
dan di setiap tempat
maka tergambarlah:
alangkah bermacamnya
wajah kita
yang berderet bagai patung
di toko mainan di jalan braga
            wajah kita adalah wajah bulan
            yang purnama dan coreng moreng
            serta gradakan dan bopeng-bopeng
            wajah kita adalah wajah manusia
            yang bukan lagi manusia
            dan terbenam dalam wayang
            wajah kita adalah wajah rupawan
            yang bersolek menghias lembaran
            kitab suci dan kitab undang-undang
            wajah kita adalah wajah politisi
            yang mengepalkan tangan bersikutan
            menebalkan muka meraih kedudukan
           

bila kita selalu berkaca dengan kaca
yang buram tak sempurna
maka tergambarlah:
alangkah berperseginya:
wajah kita
yang berkandang bagai binatang
di kota di taman margasatwa
            wajah kita adalah wajah serigala
            yang mengaum menerkam mangsanya
            dengan buas, lahap dan gairahnya
            wajah kita adalah wajah anjing
            yang mengejar bangkai dan kotoran
            di tong sampah dan selokan-selokan
            wajah kita adalah wajah kuda
            yang berpacu mengelus bayu
            mendenguskan napas-napas napsu
            wajah kita adalah wajah babi
            yang menyeruduk dalam membuta
            menyembah tumpukan harta-benda
            wajah kita adalah wajah buaya
            yang menatap dalam riangnya
            dan tertawa dengan sedihnya

bila kita selalu berkaca dengan kaca
yang mengkilap dan rata
maka tergambarlah:
alangkah berseadanya
wajah kita
yang mendengar segala erang
berkerendahan hati dan berkelapangan dada:
            wajah kita adalah wajah
            yang kurang tambah
            serta selebihnya
            wajah kita adalah wajah
            yang sujud rebah
            bagi-Nya jua
            wajah kita adalah wajah
            yang bukan wajah
            hanya fatamorgana

1972

Tidak ada komentar:

Posting Komentar