Selasa, 15 September 2015

Menulis Puisi berdasarkan Laporan



Mengorversi Teks Laporan
Judul di atas, ‘mengorversi teks laporan’, kata ‘mengorversi’ berasal dari kata dasar konversi. Tahukah makna ‘konversi’. Pada pelajaran fisika mengenai satuan suhu, kalian mengenal  sekian derajat celcius sama dengan sekian derajat fahrenheit, sekian derajat reamu, sekian derajat kelvin. Apa makna konversi? Carilah makna tersebut dalam kamus.
Pernahkah kalian menonton kesenian rakyat, Wayang? Ada wayang kulit dari daerah Jawa, ada wayang golek dari daerah Sunda. Atau pernahkan kalian nonton lenong dari daerah Betawi? Itulah bentuk karya seniman berupa drama. Wayang golek yang dialognya diucapkan oleh satu orang, yakni Ki Dalang itu termasuk drama. Tahukah makna drama?
Bukalah buku paket pada halaman 31 bawah, halaman 32 atas, pada TUGAS 5 MENGORNVERSI TEKS LAPORAN.
Pada sajian tulisan Tugas 5, kalian dipandu untuk menyusun puisi berdasarkan laporan penelitian.
Lihatlah butir (2) Ubahlan laporan hasil penelitian kalian menjadi sebuh puisi hasil observasi. Kalau kalian bingung, cermati kembali puisi “Burung-Burung Enggang Bernyanyi Lagi.” Untuk tahap pemula, kalian boleh meniru bentuk tersebut. Berlatihlah terus hingga kalian bisa.
Tegasnya kalian diminta membuat puisi berdasarkan laporan.
Laporan itu menggunakan bahasa apa adanya/denotasi, sedangkan puisi menggunakan bahasa tersamar/konotasi. Kenali apa puisi itu? Puisi itu menggunakan bahasa simbol atau lambang tersembunyi.
Coba tebak apa maksud puisi ini.
Ratusan tahun nusantara ini dalam cengkraman srigala
Ratusan tahun bangsa ini dalam dekaman adat menyiksa.

Pertanyaan: siapa yang dimaksud dengan ‘srigala” (jawaban penjajah, Belanda) Negara manakah yang dimaksud dengan ‘nusantara’? (jawaban Indonesia)
Itulah yang dimaksud dengan bahasa simbol atau lambang. Puisi itu menggunakan pilihan kata dengan maksud yang tersembunyi.
Laporan adalah peristiwa nyata, dengan bahasa lugas, bahasa apa adanya, bahasa denotasi. Lihatlah bagaimana penyair Taufik Ismail melihat seorang bocah-siswa SMP- membawa karangan bunga ke kampus UI Jakarta saat menyatakan belasungkawa atas tertembaknya mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim yang tertembak saat demontrasi melawan penguasa presiden Soekarno. Tahun 1966 Indonesia sedang kacau, harga melambung tinggi, pembangunan hanya untuk pamer dan gagah-gagahan, hingga rakyat sengsara, mahasiswa marah kepada pemerintah dan melakukan demonstrasi mengingatkan pemerintahan (Soekarno). Peristiwa yang diamati Taufik Ismail itu dituangkan dalam bentuk puisi. Untuk lebih lanjut baca buku kumpulan puisi berjudul “Benteng” dan “Malu Aku  Jadi Orang Indonesia”.
Atas peristiwa itu muncullah puisi karangan Taufik Ismail, yang pernah kalian baca pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas empat Sekolah Dasar.
Inilah puisi yang dimaksud
KARANGAN BUNGA 

Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Soreitu
‘Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi.’
1966

Puisi kedua
DEPAN SEKRETARIAT NEGARA 

Setelah korban diusung
Tergesa-gesa
Ke luar jalanan
Kami semua menyanyi
‘Gugur Bunga’
Perlahan-lahan
Perajurit ini
Membuka baretnya
Airmata tak tertahan
Di puncak Gayatri
Menunduklah bendera
Di belakangnya segumpal awan.
1966

1.Cermati puisi itu! Ambillah pelajaran bagaimana penyair memilih kata untuk disajikan dalam bentuk puisi. Cermati puisi yang ditulis menggunakan baris khusus yang khas, yang unik, dan pilihan katanya penuh makna.
2.Setelah itu, pilih laporan saat kalian ikut upacara bendera, melakukan kunjungan ke teman yang saki lalu tulislah berupa puisi semau kalian susunannya, semau kalian pilihan bahasa yang penting mewakili maksud hati dan ada kata yang disembunyikan maksudnya. Selamat mencoba menyusun puisi.
3.Carilah puisi yang bercerita tentang keharuan Taufik Ismail atas simpatinya seorang penjual buah rambutan kepada mahasiswa yang sedang berdemontrasi. Temukan apa judulnya, dan bagaimana teks puisi itu?
Semangat belajar, kali ini ada Kakak dari STKIP Muhammadiyah yang sedang praktik mengajar. Ikuti panduan yang diberikan, rencananya menyampaikan materi Prosedur Kompleks