BUDAK RUMAHAN DAN BUDAK LADANG!
Oleh: Adham Syarqawi
Pada masa perbudakan di Amerika dahulu kala, budak terbagi menjadi dua kelompok:
Budak rumahan dan budak ladang!
Budak ladang diperlakukan seperti binatang. Hanya menjadi makhluk yang membajak, menabur, dan memanen tanaman, tanpa hak apa pun, tanpa rasa hormat, tanpa hari libur, dan tanpa pengobatan!
Mereka bahkan dicambuk pada keteledoran pertama. Tuannya mungkin akan memotong salah satu jari mereka, karena hasil panen tidak sebanyak yang diharapkannya!
Adapun budak rumahan, mereka menganggap diri mereka anggota kelas budak mewah! Mereka memakan sisa makanan majikannya, mengenakan pakaian usang, melayani di rumah, dan memandang budak ladang mempunyai status lebih rendah daripada mereka!
Setiap kali para budak ladang berkumpul untuk membebaskan diri, para budak rumahan menyampaikan berita mereka kepada majikan mereka, sehingga dengan cepat menjatuhkan hukuman paling keras kepada mereka!
Jika Anda merenungkan hal di atas, Anda akan melihat fakta berikut:
1. Yang pertama melawan revolusi para budak bukanlah para majikan, melainkan para budak yang menganggap bahwa hak istimewa mereka bergantung pada kelangsungan hidup para majikan!
2. Beberapa budak menganggap mereka tidak terikat, hanya karena tali yang mengikat mereka lebih panjang dari tali yang digunakan untuk mengikat orang lain!
3. Jika seseorang lama berada dalam perbudakan, maka
dia menganggap perbudakan baik-baik saja, puas dengannya, dan menganggap setiap orang yang menuntut kebebasan sebagai pengkhianat!
4. Sebagian orang membenci mereka yang mencoba untuk bebas merdeka, karena jauh di lubuk hati mereka tidak mampu untuk bebas merdeka. Mereka terbiasa bergantung, sedangkan kebebasan menghilangkan ketergantungan ini. Siapa yang menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam belenggu maka fitrahnya rusak dalam menyikapi kebebasan. Karena itu mereka tidak memihak tuan karena dia tuan. Tidak pula menentang budak karena mereka budak. Hanya saja mereka takut tanggung jawab!
Kemudian, jika Anda merenungkan situasi kita saat ini, Anda akan menemukan bahwa kita hidup dalam dua perbudakan; budak ladang dan budak rumahan!
Jika Anda melamar pekerjaan dan mengeluh tentang pengangguran,
bukan tuan yang merespons Anda, tetapi budak rumahan! Mereka menuduhmu membenci negaramu.
Jika Anda menuntut keadilan sosial, mereka akan menuduh Anda melakukan penghasutan!
Jika Anda bertanya kepada seorang narapidana mengapa dia dipenjara, mereka akan menuduh Anda mendapat dukungan dari luar negeri!
Jika kalian bertanya kepada para budak yang memakai sorban: Mengapa kalian mencela setiap orang yang berbuat zalim, meskipun mereka berada di Kutub Utara, dan menutup mata terhadap orang zalim yang salah satu dari kalian berada sangat dekat dengannya, maka Anda berarti orang luar!
Jika kalian bertanya kepada mereka, bukankah mengingkari penumpahan darah umat Islam lebih baik daripada mengingkari pemendekan pakaian? Mereka menuduhmu antek!
Mereka akan menganggap penguasa sebagai Tuhan yang mereka sembah selain Allah, bahkan jika Anda mengkritik sebuah kalimat dalam pidato presiden, mereka akan bangkit serempak melawan Anda, seolah-olah Anda merobohkan Masjid Al-Aqsa!
Anda tidak berhak bertanya siapa yang menginginkan kemenangan atau mati syahid, bagaimana salah satu dari keduanya akan datang jika Anda tidak berperang?!
Bagaimana orang yang meletakkan senjatanya sejak lama akan menang?!
Persamaan kemenangan atau kekalahan mengharuskan Anda berperang! Selama Anda telah meletakkan senjata, Anda benar-benar keluar dari persamaan!
Bagaimana mungkin seseorang akan mati syahid, menurut syariah, padahal dia membubarkan kelompok perlawanan, mengejar mereka, dan menangkap mereka, karena sang revolusioner tua sudah terbangun dari tidurnya di suatu siang dan malam dan mendapati dirinya sebagai pegawai bagi penjajahnya?!
Bagaimana Anda akan melawan secara damai pasukan yang mengebom Anda dengan pesawat? Kemana arah perdamaian selain hidup di bawah karpet pendudukan?!
Meskipun semua ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang logis dan mendasar, Anda tidak perlu bertanya. Mereka akan muncul di hadapan Anda sama seperti orang-orang Jahiliyah dahulu seraya berkata: Siapakah orang yang mencela tuhan-tuhan kami ini?!
Sebabnya karena Anda telah menyinggung inti perbudakan mereka!
Pencuri membenci orang jujur karena mengingatkan kekurangannya.
Pelaku dosa membenci orang yang taat karena hal itu menempatkannya dalam konflik dengan dirinya sendiri, sehingga membuatnya merasa kecil!
Setiap orang merdeka yang memberontak di belahan dunia mana pun pasti ditentang oleh semua budak rumahan! Sebagian mereka hanya tahu bagaimana menjadi budak yang patuh dan tunduk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar