Selasa, 16 September 2014

Mengapa perlu ada persaingan?

Aneh,ada lomba kampung terkotor!

Bagaimana jika ada lomba kampung terkotor? Ada lomba kelas terburuk? Lomba siswa yang paling suka terlambat?
Bagaimana pendapatmu sebagai siswa? Perlukah ada hadiah pada pemenang kampung terkotor, lalu apa bentuk hadiah yang diberikan pada kampung itu?

Tugas:
1.Buatlah pertanyaan secara umum masalah Kebersihan!
2.Bacalah teks berikut ini, lalu buatlah a)pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks tersebut, b)pilahlah tiap paragraf, manakah bagian pernyataan/tesis, dan manakah bagian alasan/argumentasi!

Teks

(1)Ketika beberapa waktu lalu, Kota Bekasi dan Bandar Lampung dinobatkan sebagai kota terkotor di Indonesia, kini negera Indonesia-lah yang dinobatkan sebagai negara terkotor ketiga di dunia setelah India dan China, masing-masing di urutan pertama dan kedua. Predikat yang disematkan oleh badan kesehatan dunia ini melihat dari segi kualitas kebersihan sanitasinya, dimana di Indonesia, baru sekitar 36% masyarakat, atau kurang lebih 80 juta warga yang memiliki sanitasi sangat bagus dari total penduduk sekitar 230 juta jiwa saat ini.

(2)Penilaian WHO dilihat dari bagaimana masyarakat di suatu negara menjunjung tinggi kebersihan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Salah satu kota yang dilihat dan dinilai tentu saja Jakarta sebagai ibukota negara.

(3)Sudah tidak dimungkiri lagi bahwa Jakarta telah menjadi magnet bagi masyarakat Indonesia sehingga banyak sekali pendatang yang mencoba mengadu nasib di Jakarta. Dengan berbagai fasilitas yang ada dan perputaran uang yang sangat cepat, banyak yang bermimpi untuk menaklukkan kota yang menjanjikan beribu mimpi bagi para pemimpi. Bagi pendatang dan pengadu nasib dengan pengetahuan dan keterampilan tinggi serta keahlian yang bisa dibilang di atas rata-rata, menaklukkan kota Jakarta mungkin hal yang sangat mudah. Namun, bagi mereka yang hanya bermodalkan dengkul dan tekad, tak ayal banyak yang terpuruk dan terjerumus di lembah kemiskinan.

(4)Potret Jakarta saat ini bagaikan dua sisi mata uang. Tampak semakin banyak gedung-gedung bertingkat dan berbagai fasilitas tersedia di sana. Namun, di sisi lain, semakin banyak pula warga yang hidup terpinggirkan, di wilayah yang bisa disebut sebagai daerah kumuh, walaupun mungkin letaknya bisa bersebelahan dengan wilayah elit.

(5)Sebut saja, penghuni bantaran sungai ciliwung. Sungai terbesar yang melintasi kota Jakarta ini menjadi pilihan tempat hidup bagi warga miskin Jakarta. Sungai itu menjadi jantung kehidupan mereka. Berbagai aktivitas keseharian menggantungkan pada sungai yang tidak bisa dibilang bersih dan sehat itu. Mulai dari mandi, mencuci, dan buang air dilakukan di satu aliran sungai itu. Tak terbayangkan bukan bagaimana kotor dan tidak sehatnya perilaku hidup mereka? Tak hanya itu, buang sampah pun mereka lakukan di sungai ciliwung. Bagaimana bisa kita mengotori air sungai sementara kita pula yang memanfaatkan air tersebut? Dimana rasa kebersihan dan kesehatan mereka? Sudah tidak pentingkah bagi mereka? Atau karena miskinnya, mereka sudah tidak lagi berpikir tentang bersih dan sehat?

(6)Minimnya sarana sanitasi inilah yang menempatkan Indonesia menjadi salah satu negara terkotor dan terjorok di dunia. Mungkin India dan China pun memiliki permasalahan yang sama. Karena saya pernah mendengar dari salah satu murid saya yang pernah berlibur ke China, bahwa ketika berlibur kesana, jangan berharap bisa menemukan toilet yang bersih dan nyaman. Hampir di semua pelosok kota yang ia singgahi di China memiliki MCK yang super buruk!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar