Kamis, 12 September 2024

Rekayasa Informasi

Waspada terhadap berita palsu

Banyak media yang merilis setelahnya, bahwa kejadian 11 Sepember 2001 sebenarnya sudah diketahui pihak Amerika dan Israel, diantaranya. Sumber-sumber yang menginformasikan diantaranya adalah:


1. Berita harian terkemuka di Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ), merilis tajuk yang ditulis oleh  Ned Stafford (13 September 2001), berjudul ‘Newspaper: Echelon Gave Authorities Warning Of Attacks’, yaitu  adanya rencana serangan bunuh diri dengan pesawat bajakan yang tengah dipersiapkan terhadap sasaran-sasaran di Amerika.  


2. Majalah Newsweek  (24 September 2001)  menurunkan berita bahwa  sehari sebelum serangan sekelompok pejabat tinggi Pentagon secara tiba-tiba membatalkan rencana kepergian mereka untuk esok harinya karena pertimbangan keamanan. 


3. Brian McWilliams dari  Newsbytes.com melaporkan adanya dua orang karyawan perusahaan Israel Odigo,  cabang di New York  telah menerima peringatan dalam bentuk pesan kilat dua jam sebelum serangan terjadi. 


4. Beberapa orang veteran tentara Israel ditangkap oleh FBI setelah beberapa orang saksi menyatakan melihat mereka menari-nari dan meloncat-loncat kegirangan seraya mengambil foto bencana yang menimpa gedung kembar World Trade Center.  Sesaat foto dicetak ternyata mereka sedang menari-nari itu tersenyum-senyum dengan latar belakang kejadian pembantaian New York itu. 


5. Arsip The Israel Lobby Archive, ditemukan satu dokumen dengan judul  “Perayaan yang menyenangkan saat Serangan World Trade Center 9/11", ada 5 warga negara Israel, ditahan sehubungan dengan penyelidikan Twinbomb, mereka  merekam serangan World Trade Center”. 


6. Penemuan secarik halaman yang berasal dari kitab suci Al-Qur’an, selembar kertas berisi instruksi bagaimana cara menerbangkan pesawat komersial dan sebuah kalkulator tentang konsumsi bahan bakar pesawat dalam  tas jinjing  yang tertinggal di Bandara Logan Boston.  Berdasarkan bukti petunjuk tersebut 19 orang ditangkap, diidentifikasikan dan wajah-wajah mereka ditayangkan di televisi seluruh Amerika.  Namun selang beberapa hari setelah itu, 7 orang pelakunya masih hidup yang mengajukan protes sehubungan dengan tidak keterlibatan mereka. Menteri Dalam Negeri Saudi saat itu, Pangeran Nayef, mengatakan bahwa tujuh orang Saudi yang disebut oleh FBI sebagai tersangka dalam serangan di AS tidak bersalah. 


7. John Martin, mantan kepala keamanan Departemen Kehakiman Amerika menyatakan bahwa ketidakpastian dan sulitnya mengidentifikasikan identitas para pelaku memperlihatkan betapa operasi ini diselimuti oleh tindakan keamanan yang tinggi dan penggunaan nama palsu dimana sesama pelaku saling tidak mengetahui nama aslinya masing-masing.  


8. Direktur FBI, Robert Muller secara terbuka mengakui identitas para pembajak yang menabrakkan pesawatnya ke gedung WTC itu yang bernama Arab masih dipertanyakan, karena identitas itu diduga kuat curian.  


Dari ketidakjelasan  informasi tentang identitas para pembajak ini, dapat dipertanyakan bagaimana seorang Osama  bin Laden yang jauh dari tempat kejadian itu mencuri identitas? 


Apa untuk menutupi jejaknya, sementara tidak lama setelah tragedi tersebut pihak keamanan dan intelijen Amerika justru langsung mengklaim dan menuduhnya sebagai pelaku dan aktor di balik peristiwa tersebut? 


Penghembusan isu krusial soal terorisme oleh Barat terutama AS dan sekutunya kepada dunia Islam berhasil  dan bergulir secara massif termasuk di negeri-negeri yang penduduknys beragama Islam. Tidak terkecuali di Indonesia. 


Dunia Islam terserang Islamophobia yang merupakan program dunia Barat. 


Dunia Islam merasa  terancam oleh sebagian umatnya sendiri yang disangkakan dan dianggap sebagai teroris. 


Maka benarlah yang disabdakan oleh Rasulullah saw. 


Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ


“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang biawak  pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah - rahimahullau-, dalam Majmu' Fatawa menjelaskan, tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara. 


Syaikhul Islam menerangkan pula bahwa dalam shalat ketika membaca Al Fatihah kita selalu meminta pada Allah agar diselamatkan dari jalan orang yang dimurkai dan sesat yaitu jalannya Yahudi dan Nashrani. Dan sebagian umat Islam ada yang sudah terjerumus mengikuti jejak kedua golongan tersebut. 


Imam Nawawi –rahimahullah– ketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziroo’ (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mengikuti  mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal-hal kekafiran mereka yang diikuti. 


Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini.”  (Syarh Muslim, 16: 219). 


Hingga hari ini istilah teror dan terorisme masih melekat kuat di benak sebagian orang. Tak terkecuali di kalangan umat Islam sendiri. Utamanya adalah yang terjangkini virus yang bernama 'Islamophobia'. Sampai kapan?. []Acha


Attention:


{ یَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلشَّهۡرِ ٱلۡحَرَامِ قِتَالࣲ فِیهِۖ قُلۡ قِتَالࣱ فِیهِ كَبِیرࣱۚ وَصَدٌّ عَن سَبِیلِ ٱللَّهِ وَكُفۡرُۢ بِهِۦ وَٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ وَإِخۡرَاجُ أَهۡلِهِۦ مِنۡهُ أَكۡبَرُ عِندَ ٱللَّهِۚ وَٱلۡفِتۡنَةُ أَكۡبَرُ مِنَ ٱلۡقَتۡلِۗ وَلَا یَزَالُونَ یُقَـٰتِلُونَكُمۡ حَتَّىٰ یَرُدُّوكُمۡ عَن دِینِكُمۡ إِنِ ٱسۡتَطَـٰعُوا۟ۚ وَمَن یَرۡتَدِدۡ مِنكُمۡ عَن دِینِهِۦ فَیَمُتۡ وَهُوَ كَافِرࣱ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ حَبِطَتۡ أَعۡمَـٰلُهُمۡ فِی ٱلدُّنۡیَا وَٱلۡـَٔاخِرَةِۖ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ أَصۡحَـٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِیهَا خَـٰلِدُونَ }


bulan Haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnahlebih berat daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Surat Al-Baqarah: 217

Tidak ada komentar:

Posting Komentar